Tidur adalah kesempatan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk beristirahat. Saat tidur, tubuh Anda memiliki kesempatan untuk mengisi ulang tenaga sehingga ketika terbangun Anda akan merasa lebih segar dan sehat. Ternyata, tak hanya bagi orang dewasa, tidur juga sangat penting bagi anak-anak. Meskipun tidak secara langsung, tapi sedikit banyak tidur dapat berpengaruh pada kecerdasan anak, lho. Kok bisa?
Ada banyak hal yang terjadi dalam tubuh saat seorang anak tidur. Tidur bisa menjadi kesempatan ketika semua sel tubuh mengalami pemulihan dan regenerasi, mulai dari sel otot, hati, tulang sumsum, bahkan hingga sel otak. Oleh karena itu, saat terbangun, seorang anak akan menjadi lebih bertenaga saat melakukan hal-hal yang ia sukai. Tak hanya regenerasi sel, tidur yang nyenyak juga bisa membantu memicu pelepasan hormon pertumbuhan yang dapat merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan. Dengan begitu, tidur yang nyenyak pun memungkinkan tubuh untuk tumbuh dengan maksimal.
Selain berpengaruh terhadap pertumbuhan seorang anak, tidur juga dapat berpengaruh pada memori seorang anak. Saat tidur, terjadi juga proses konsolidasi memori sehingga memori baru yang dipelajari oleh anak akan tertanam dengan baik. Jadi, memang sangat dianjurkan untuk membiarkan anak tidur nyenyak agar kemampuan otaknya tetap optimal sehingga anak menjadi cerdas.
Kebiasaan tidur nyenyak dapat dimulai sejak anak masih bayi. Durasi yang dibutuhkan dapat berbeda antara satu anak dengan anak lainnya. Namun, secara umum, berikut ini durasi tidur yang dibutuhkan oleh anak:
- Usia 0-3 bulan: 14-17 jam
- Usia 4-11 bulan: 15 jam
- Usia 1-2 tahun: 11-14 jam
- Usia 3-5 tahun: 10-13 jam
- Usia 6-13 tahun: 9-11 jam
Nah, jadi bila ingin anak menjadi cerdas, sebaiknya orangtua memastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup dan tidak membangunkan anak saat sedang tidur nyenyak.