Libur akhir tahun sudah berakhir. Kini waktunya Anda kembali ke dunia kerja. Sebagian besar orang merasa sudah terisi tenaganya saat liburan dan kini siap bekerja lagi. Namun, tentu ada sebagian dari Anda yang merasa bahwa liburan akhir tahun sangat kurang dan masih ingin berlibur lagi. Hal ini berakibat ke pekerjaan Anda. Mood menjadi jelek, selalu murung dan uring-uringan. Anda lebih memilih untuk kembali berlibur dibanding bekerja. Wah, ada apa nih?
Liburan yang seharusnya membuat Anda menjadi ceria justru menjadikan Anda murung dan tidak bergairah. Anda harus membereskan kembali berbagai barang yang dibawa saat berlibur dan harus menghadapi kenyataan untuk bekerja keesokan harinya. Jika Anda merasakan hal tersebut, bisa jadi Anda terserang sindrom post holiday blues. Banyak orang yang merasakan kondisi emosional tersebut setelah menikmati liburan. Hal ini terjadi karena Anda merasa liburan terlalu sebentar dan tidak ingin mengakhirinya, atau Anda ingin merasakan masa liburan dibanding kembali bekerja.
Seorang psikolog asal San Fransisco, Dr. Melissa Weinberg, liburan terasa menyenangkan karena otak menciptakan ilusi tersebut. Otak hanya akan merekam emosi bahagia yang Anda rasakan saat berlibur. Oleh karena itu, saat liburan berakhir, otak pun sudah terbiasa menikmati masa istirahat yang Anda rasakan saat berlibur. Akibatnya, otak harus menyesuaikan ulang dengan ritme bekerja saat liburan telah berakhir.
Seperti kondisi depresi lainnya, sindrom post holiday blues memiliki ciri-ciri sakit kepala, insomnia, gelisah, penambahan atau penurunan berat badan, dan agitasi atau aktivitas motorik yang berlebihan akibat terlalu tegang. Meskipun demikian, Anda tak perlu khawatir bila mengidap sindrom ini karena tidak akan berlangsung lama. Kemungkinan hanya akan terjadi di minggu awal pasca liburan.
Bila Anda merasa murung dan depresi setelah liburan berlangsung lama, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Sepulang kerja, Anda bisa beristirahat dengan melakukan hal yang Anda sukai seperti menonton film atau membaca buku. Selain itu, melatih pernapasan agar rileks juga bisa membantu Anda untuk merasa lebih santai. Terakhir, atur lagi pola makan Anda agar tubuh mendapatkan nutrisi yang tepat. Dengan demikian, Anda akan merasakan berbagai manfaat dan terhindar dari depresi pasca liburan.
Sumber: Kompas.com