Terlambat, mungkin ada beberapa orang telah menjadi kegiatan yang tak terelakkan. Entah karena ritme manajemen waktunya atau memang doyan terlambat. Karenanya banyak yang terburu-buru, terutama saat sarapan. Padahal studi terbaru menunjukkan kebiasaan tergesa-gesa saat sarapan dapat mengakibatkan kegemukan dan penyakit jantung. Hasil studi ini diikuti oleh seribu orang berusia paruh baya selama 15 tahun di Jepang. Jadi mereka yang makan terlalu cepat berpeluang 5,5 kali lebih tinggi mengalami sindrom metabolik dibanding yang makannya perlahan.
Sindrom metabolik merupakan serangkaian kondisi kesehatan yang terdiri atas obesitas, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi dan kolesterol, yang menjadi faktor risiko dari penyakit kardiovaskular seperti stroke dan serangan jantung.
Dr Takayuki Yamaji dari Hiroshima University seperti dilaporkan The Telegraph, menyebutkan bahwa seseorang yang makan terlalu cepat sebenarnya tidak memberikan kesempatan pda tubuh untuk merespon kondisi tubuh tersebut telah kenyang, sehingga asupan makanan terus masuk. Penjelasan biologisnya, mereka yang makan cepat mengalami fluktuasi atau naik turunnya glukosa yang lebih besar, dan kondisi ini bisa memicu resistensi insulin. Padahal ketika resistensi ini terjadi, tubuh semakin tak mengetahui kapan terasa kenyang dan harus berhenti makan.
Sumber : Detik.com