Bagi seorang ibu, sudah wajib untuk memberikan ASI kepada bayinya. Mungkin Anda sudah sering mendengar tentang pemberian ASI eksklusif. Ya, ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada enam bulan pertama setelah bayi dilahirkan. Kampanye ini digalakkan oleh WHO (World Health Organization) sejak tahun 2003 agar para ibu di seluruh dunia tidak enggan memberikan ASI kepada bayinya.
Banyak yang mengira bahwa pemberian ASI eksklusif maksudnya adalah memberikan ASI kepada bayi selama 6 bulan pertama saja, namun para ibu tetap memberikan air putih untuk bayinya. Nah, Anda perlu meluruskan pemahaman tersebut. Sesungguhnya, yang dimaksud dengan ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa diberikan tambahan makanan lainnya, termasuk air putih. Para ibu disarankan untuk memberikan ASI saja sebagai makanan eksklusif bayinya di 6 bulan pertama. Setelah 6 bulan, bayi sudah boleh mendapatkan asupan makanan pengganti ASI (MP-ASI).
Mengapa ASI eksklusif perlu diberikan di enam bulan pertama? ASI eksklusif dipercaya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan energi serta nutrisi pada bayi yang baru lahir. Selain itu, menurut penelitian dari Ashmika Motee dan Rajesh Jeewon, ASI eksklusif juga bermanfaat bagi ibu dan bayi karena bisa menurunkan resiko infeksi telinga tengah (otitis media), infeksi saluran pencernaan (gastroenteritis), penyakit pernapasan, kematian bayi mendadak, radang usus akut, obesitas dan hipertensi pada bayi.
Agar Anda bisa memberikan ASI eksklusif pada bayi, Anda harus memastikan tubuh Anda tidak kekurangan nutrisi. Seorang ibu menyusui harus menkonsumsi berbagai makanan yang kaya akan protein seperti daging lembut, telur, makanan olahan susu, kacang, makanan laut, gandum utuh, buah, dan sayur. Pastikan makanan yang Anda makan melalui proses produksi yang higienis agar tidak menyisakan pestisida yang berbahaya bila tertelan.
Pastikan juga Anda menjaga asupan kadar gula yang masuk dalam tubuh. Mengkonsumsi terlalu banyak gula akan menyebabkan kelebihan berat badan setelah melahirkan. Satu lagi, sebaiknya Anda juga mengurangi konsumsi kafein selama menyusui. Kafein yang Anda konsumsi mungkin akan terkandung dalam air susu sehingga bisa mengganggu pola tidur bayi Anda. Selamat menyusui!
Source: Mayoclinic