ADA OBAT GENERIK DAN OBAT PATEN, BEDANYA APA SIH?

Saat sakit, obat apakah yang ingin Anda minum?

Sebagai orang awam, mungkin Anda kurang paham mengenai bagaimana obat-obatan bekerja. Ada berbagai jenis obat yang bisa Anda temukan di apotek namun tidak semuanya dapat menyembuhkan penyakit Anda. Obat sendiri terdiri dari obat generik, obat paten, serta obat generik ber-merk. Bagi yang kurang paham, mungkin kebanyakan lebih memilih membeli obat generik ber-merk karena harganya yang lebih mahal sehingga dianggap memiliki khasiat yang lebih. Benarkah pendapat ini? Untuk itu, ada baiknya Anda mengetahui perbedaan tiga jenis obat tersebut agar tidak salah kaprah.

Asal Mula Obat Paten

Jenis obat yang pertama dibahas adalah obat paten. Mungkin Anda sering mendengar mengenai obat paten ini meskipun Anda jarang membelinya. Ketika sebuah perusahaan mengadakan penelitian hingga tercipta jenis obat baru, maka perusahaan tersebut memiliki hak paten atas obat yang dibuat. Artinya, tidak boleh ada perusahaan lain yang memproduksi obat baru tersebut kecuali perusahaan peneliti sebelum masa hak paten habis. Perusahaan tersebut berhak memonopoli penjualan obat paten di seluruh dunia. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan tersebut memperoleh keuntungan penuh sebagai ganti biaya penelitian yang dikeluarkan untuk menemukan obat paten tersebut.

Obat paten hanya ada satu saja untuk tiap jenis zat aktif. Nama obat paten pun ditentukan oleh perusahaan yang menemukannya. Wajar bila perusahaan tersebut memegang penuh hak paten obat yang ditemukan. Hak paten yang dimiliki perusahaan penemu obat paten akan habis setelah 20 tahun. Apabila masa hak paten sudah habis, perusahaan farmasi lain diperbolehkan memproduksi obat tersebut dengan menggunakan nama generik dari obat yang diciptakan.

Sekilas Tentang Obat Generik

Lalu, apakah yang dimaksud dengan obat generik?

Setiap zat aktif yang diciptakan sebagai obat pasti diberi nama seperti paracetamol, ibuprofen, atau sildenafil. Nama-nama zat aktif tersebut telah ditentukan ketika obat ditemukan. Nah, kembali ke penjelasan di atas, obat paten yang sudah habis masa patennya boleh diproduksi oleh perusahaan farmasi lainnya dengan menggunakan nama generik. Jadi, jika Anda membeli paracetamol di apotek, jenis obat yang Anda terima adalah obat generik.

Obat generik memang dijual dengan harga yang cenderung murah. Karena harga murah inilah banyak orang yang mengira bahwa obat generik tidak manjur sebagai obat. Pendapat tersebut sama sekali tidak benar. Obat generik melalui proses pembuatan serta standar keamanan yang sama dengan obat generik bermerk. Yang menjadikan harganya murah adalah karena obat generik tidak memerlukan biaya promosi dan harganya ditentukan oleh pemerintah.

Perbedaan Obat Generik Ber-Merk

Terakhir adalah obat generik ber-merk. Jenis obat yang satu ini tidak jauh berbeda dengan obat generik ber-merk. Perbedaannya hanya terletak pada penamaan obat yang biasanya menggabungkan antara perusahaan produsen dengan zat aktif yang dikandung obat. Obat generik ber-merk ini dipasarkan oleh perusahaan produsen sehingga membutuhkan biaya promosi. Wajar bila harganya lebih tinggi bila dibandingkan dengan obat generik. Satu hal yang perlu diingat, obat generik ber-merk bukanlah obat paten. Obat ini adalah obat generik yang diberi merk oleh perusahaan yang memproduksi. Proses pembuatan dan standar keamanannya sama dengan obat generik karena semua harus melalui tahap pemeriksaan sesuai standar.

Nah, sekarang sudah paham kan mengenai perbedaan obat-obatan? Jadi, jika dokter meresepkan obat generik untuk Anda, jangan merasa khawatir atau curiga terhadap obat tersebut. Yakinlah bahwa manfaat utama obat-obatan adalah untuk meredakan penyakit yang Anda derita. Jangan lupa untuk selalu menjaga pola hidup sehat agar Anda dijauhkan dari penyakit.