Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim, yaitu organ yang berfungsi sebagai jalur masuk menuju rahim dari vagina. Jenis kanker ini dianggap sebagai salah satu kanker yang paling mematikan bagi wanita. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia.
Menurut catatan WHO, sebanyak 32.469 kasus baru kanker serviks ditemukan di Indonesia pada tahun 2018, dengan angka kematian mencapai 18.279. Jika dirata-rata, setidaknya terdapat 50 perempuan Indonesia yang meninggal setiap harinya akibat kanker serviks.
Kanker serviks terjadi akibat adanya sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau mutasi genetik. Sel yang normal pun berubah menjadi abnormal dan berkembang tidak terkendali dan membentuk sel kanker. Meski begitu, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan perubahan gen tersebut.
Walaupun belum diketahui secara pasti, namun sebagian besar kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Virus yang menular melalui hubungan seksual ini tidak hanya bisa menyebabkan infeksi di daerah kelamin saja, namun HPV juga bisa menyerang kulit dan membran mukosa di anus, mulut, juga tenggorokan.
Butuh waktu bertahun-tahun infeksi HPV berkembang menjadi kanker serviks. Rentang waktu yang lama ini seharusnya dapat dimanfaatkan dengan melakukan upaya deteksi dini. Salah satu pencegahan kanker serviks bisa dilakukan dengan melakukan vaksin HPV yang diperuntukkan wanita usia 9-45 tahun. Vaksin ini bisa dibilang hampir 100% dapat melindungi dari infeksi HPV tipe 16 dan 18, yang merupakan 75% penyebab kanker serviks.
Selain infeksi HPV, ada beberapa faktor lainnya yang bisa memicu munculnya kanker serviks. Menurut American Cancer Society, berikut merupakan beberapa faktor penyebab kanker serviks yang perlu Anda ketahui.
Infeksi HPV & Aktif Secara Seksual
Infeksi HPV merupakan salah satu faktor utama penyebab kanker serviks dan bisa menyebar dari satu orang ke orang lainnya melalui hubungan seksual. Aktif seksual sejak usia muda (di bawah 18 tahun), berganti-ganti pasangan seksual, hingga memiliki lebih dari satu pasangan berisiko tinggi meningkatkan kemungkinan terkena kanker serviks.
Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Sistem kekebalan tubuh memiliki peran penting untuk menghancurkan sel kanker dan memperlambat pertumbuhannya. Pada perempuan dengan HIV, prakanker serviks bisa berkembang lebih cepat dari biasanya. Perempuan lain yang berisiko adalah mereka yang mengkonsumsi obat untuk menekan respon kekebalan tubuh.
Infeksi Klamidia
Klamidia merupakan infeksi bakteri yang menyerang sistem reproduksi dan bisa menular melalui hubungan seksual. Beberapa penelitian menyebutkan jika perempuan yang terinfeksi bakteri klamidia berisiko tinggi terkena kanker serviks.
Merokok
Rokok mengandung zat kimia yang bisa menyebabkan kanker. Wanita yang merokok pun disebut dua kali lebih berisiko terkena kanker serviks dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Penggunaan Kontrasepsi Oral Jangka Panjang
Beberapa penelitian mengatakan jika konsumsi pil kb dalam jangka waktu yang lama bisa meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
Pola Makan yang Sembarangan
Pola makan pun dinilai berpengaruh dengan risiko terkena kanker serviks. Perhatikan pola makanmu ya Sobat Sehat. Pastikan setiap hari Anda mengkonsumsi gizi seimbang dan rajin mengkonsumsi sayur dan buah-buahan.
Selain menerapkan pola hidup yang sehat, melakukan vaksinasi dan skrining bisa mencegah sebagian besar kanker serviks. Deteksi dini dinilai bisa meningkatkan kemungkinan sembuh bagi pasien kanker serviks. Yuk terapkan pola hidup yang sehat dan jangan ragu untuk melakukan deteksi sejak dini ya Sobat Sehat!
Source:
Dilansir dari berbagai sumber