Mungkin Sobat Sehat sudah tidak asing lagi jika mendengar kata “anemia”, sebuah penyakit yang terjadi karena kurangnya sel darah merah dalam tubuh. Apabila ada orang di sekitar Sobat Sehat yang mengalami pingsan atau tidak sadarkan diri, orang tersebut mungkin mengalami anemia. Lalu apakah anemia bisa sembuh?
Anemia menjadi salah satu permasalahan gizi yang sering terjadi di Indonesia. Namun, dalam perkembangannya, masalah gizi yang melibatkan anemia ini sudah dapat tertangani oleh pemerintah. Artinya, tingkat keparahan dari anemia ini tidak setinggi dari stunting. Kendati demikian, Sobat Sehat tidak boleh menyepelekan anemia.
Anemia adalah suatu keadaan tubuh ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal atau sel darah merah tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya adalah oksigen tidak bisa terdistribusi dengan sempurna sehingga tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen.
Kondisi ini membuat penderita anemia menjadi lebih pucat dan mudah lelah. Selain itu, anemia bisa terjadi dalam waktu yang panjang atau sementawa waktu saja. Selain itu, anemia juga dapat terjadi ketika hemoglobin dalam sel darah merah tidak tercukupi.
Ada beberapa jenis anemia, yaitu: anemia defisiensi B12, anemia defisiensi folat, anemia defisiensi besi, anemia hemolitik, anemia aplastic, anemia megaloblastik, anemia sel sabit, anemia pernisiosa, dan talasemia.
Jika demikian, apakah anemia bisa sembuh?
Untuk menjawab pertanyan di atas, mari kenali anemia lebih dalam lagi. Sumsum tulang belakang adalah jaringan lunak pada tulang belakang yang salah satu fungsinya membentuk sel darah merah dalam tubuh.
Dalam proses pembuatan sel darah merah ini, dibutuhkan hormon erythropoietin (EPO) dan hemoglobin, sebuah protein pembawa oksigen. Jenis protein ini memberikan warna merah pada sel darah. Pada penderita anemia, biasanya mereka tidak memiliki hemoglobin yang cukup.
Namun, ada beberapa faktor yang bisa mendorong anemia, yaitu:
Adanya gangguan yang bisa merusak sel darah merah.
Kurangnya asupan vitamin dan mineral, seperti zat besi, folat, dan vitamin B12.
Gangguan pada organ usus sehingga penyerapan nutrisi tidak sempurna.
Ada penyakit turunan.
Stimulasi produksi sel darah merah yang tidak cukup.
Orang yang mengidap anemia bisa mengalami gejala yang berbeda-beda. Sebab, gejala anemia yang muncul ini bergantung pada penyebab utamanya. Namun, pada umumnya, penderita anemia akan mengalami beberapa gejala seperti:
Badan terasa lebih lelah, letih, dan lunglai.
Sakit kepala dan pusing.
Sering merasakan kantuk, seperti mengantuk setelah makan.
Detak jantung yang tidak teratur.
Nyeri pada dada dan napas pendek.
Kulit terlihat pucat dan kekuningan.
Tangan dan kaki terasa lebih dingin.
Melihat penjelasan di atas, sebenarnya pertanyaan apakah anemia bisa sembuh sudah terjawab secara tidak langsung. Anemia adalah masalah kesehatan yang ternyata mudah untuk disembuhkan. Umumnya penanganan anemia berfokus pada konsumsi suplemen dan multivitamin.
Sebab, masalah gizi ini sering terjadi karena penderita kekurangan asupan zat besi, folat, dan vitamin B12. Namun, terdapat cara lain yang dapat membantu untuk mengobati anemia, di antaranya:
Transfusi darah.
Pemberian obat yang berfungsi untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
Pemberian obat untuk memperbanyak sel darah merah.
Beberapa obat, suplemen, dan multivitamin yang cocok untuk penderita anemia ini biasanya terjual bebas di Apotek K-24. Selain datang langsung ke apotek, Sobat Sehat juga dapat memesan obat anemia ini di melalui aplikasi K24Klik.
Penyakit anemia juga dapat Sobat Sehat cegah dengan pola makan yang kaya nutrisi dan gizi seimbang. Sebaiknya, selalu penuhi asupan setiap hari dengan makanan yang kaya zat besi, vitamin C, dan vitamin B12, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan susu.
Demikian ulasan mengenai masalah gizi yang berhubungan erat dengan sel darah dalam tubuh manusia, semoga dapat bermanfaat.