Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, selain HIV ada juga penyakit sifilis yang mengalami peningkatan jumlah penderitanya. Jumlah penderita sifilis ini ternyata meningkat 70% selama 5 tahun terakhir, dari yang tadinya berjumlah 12 ribu menjadi 21 ribu orang. Jika demikian, sebenarnya apa itu sifilis dan apakah penyakit ini berbahaya juga menular ke orang lain?
Juru bicara dari Kemenkes RI menyebutkan bahwa pengobatan pada penderita sifilis di Indonesia masih rendah. Hal ini dikarenakan adanya rasa malu yang dirasakan oleh penderita sifilis dan terlambatnya diagnosis. Padahal, pengobatan terhadap penyakit tersebut sangatlah penting.
Penyakit sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual yang biasanya terjadi di area kelamin, dubur, dan mulut. Pada dasarnya, sifilis sebenarnya sebuah luka yang terjadi di beberapa bagian, di mana rasa nyerinya tidak terasa.
Akibatnya, penderita dari sifilis ini terkadang tidak sadar kalau mereka sedang mengalami penyakit sifilis. Hal inilah yang membuat penanganan penyakit sifilis menjadi terlambat. Padahal, jika tidak segera ditangani, penyakit sifilis bisa membahayakan nyawa.
Penyakit sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri yang bernama Treponema pallidum. Pada umumnya, penyebaran sifilis atau penyakit raja singa ini melalui kontak langsung dengan orang yang sudah terinfeksi bakteri saat kegiatan intim.
Bakteri penyebab sifilis dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit atau selaput lendir. Penyakit sifilis memiliki beberapa tahapan, dan penularan penyakit ini biasanya terjadi ketika pada tahap primer dan sekunder.
Selain lewat hubungan intim, ibu juga dapat menularkan sifilis ke anaknya saat mengandung janin dan melakukan persalinan. Sifilis sendiri tidak bisa menyebar melalui toilet, pakaian, bak mandi, peralatan makanan, kolam renang, dan lain-lain.
Tidak hanya mengetahui apa itu sifilis dan penyebabnya, Sobat Sehat juga perlu mengerti bagaimana gejalanya. Sebab, dengan mengenali gejala sifilis, Sobat Sehat dapat mendiagnosis dan mengobati sedini mungkin. Berikut beberapa gejala sifilis yang umum terjadi:
Sifilis primer, muncul luka di tempat bakteri masuk, biasanya terjadi 10 hingga 90 hari setelah infeksi bakteri.
Sifilis sekunder, gejala utamanya adalah ruam di seluruh bagian tubuh setelah luka menghilang. Selain itu, ada gejala lainnya, seperti flu, lelah, sakit kepala, demam, dan nyeri pada persendian.
Sifilis laten, pada saat ini tidak ada gejala tapi masih bisa menular ke orang lain.
Sifilis tersier, gejalanya sudah mempengaruhi organ lain, seperti jantung, otak, tulang, hati, dan pembuluh darah. Pada tahap ini, sifilis sudah menjadi penyakit berbahaya karena penderita dapat mengalami kebutaan dan penyakit jantung.
Sifilis kongenital, ketika ibu hamil yang mengalami sifilis ini dapat menyebabkan komplikasi. Beberapa komplikasi ini berupa bayi lahir prematur, keguguran, bayi lahir dengan sifilis, dan kematian.
Melihat penjelasan di atas, dapat Sobat Sehat lihat bahwa apa itu sifilis ini merupakan penyakit yang berbahaya dan memunculkan banyak risiko. Oleh karena itu, akan lebih baik untuk mencegah penyakit sifilis daripada mengobatinya.
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah penyakit sifilis:
Menghindari minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang.
Mendiskusikan riwayat penyakit dengan pasangan secara terbuka.
Mengurangi hubungan seksual yang berisiko, seperti bergonta-ganti pasangan.
Gunakan kondom untuk berhubungan intim dengan orang tidak dikenal.
Apa Sobat Sehat tahu bahwa dengan menggunakan kondom bisa mencegah penyakit menular seksual, seperti HIV dan sifilis, secara efektif. Oleh karena itu, jangan sepelekan penggunaan kondom dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, tentu saja Sobat Sehat harus menggunakan kondom yang aman dan baik untuk kesehatan. Untuk memastikan kondom ini aman, maka dapatkan kondom di apotek K-24 atau lewat aplikasi K24Klik.
Apotek K-24 menyediakan beragam jenis kondom yang dapat Sobat Sehat gunakan setiap hari. Jadi tidak perlu malu-malu untuk datang ke Apotek K-24. Demikian ulasan mengenai apa itu sifilis, gejala, dan bagaimana cara mencegahnya, semoga dapat bermanfaat.