Ada banyak cara yang bisa Sobat Sehat lakukan sebagai orang tua untuk menjaga kesehatan anak atau bayi. Salah satunya adalah kebiasaan mencuci hidung anak yang katanya sangat baik untuk kesehatan pernapasan. Sayangnya masih banyak orang tua yang takut untuk melakukan cuci hidung bayi, baik karena kasihan melihatnya atau tidak tahu bagaimana melakukannya.
Secara sekilas, kalimat “cara mencuci hidung” ini mungkin terdengar asing untuk telinga Sobat Sehat. Bahkan, bisa jadi Sobat Sehat belum tahu apa yang dimaksud dengan cuci hidung yang benar. Padahal metode mencuci hidung ini sangat penting untuk kesehatan buah hati. Mari lihat penjelasan lengkap mengenai cuci hidung yang digadang-gadang bisa menjaga kesehatan anak-anak.
Cuci hidung (irigasi nasal) merupakan salah satu metode populer yang bisa dilakukan untuk mengatasi hidung tersumbat, khususnya pada bayi atau anak-anak. Hidung tersumbat memang menjadi masalah yang sangat mengganggu karena si Kecil sulit untuk bernapas dengan normal.
Cuci hidung ini dilakukan dengan cara membasahi lapisan mukosa hidung dengan cairan salin. Selain cairan salin, cuci hidung juga menggunakan alat khusus seperti penyemprot atau alat suntik. Cairan salin nantinya dimasukkan ke salah satu lubang hidung dan akan keluar lewat lubang hidung lainnya.
Manfaat dari cuci hidung adalah mengurangi keluhan hidung tersumbat, mengendalikan produksi cairan dan kelembapan rongga hidung, mengurangi kekentalan dahak, hingga mencegah kerusakan sel.
Artinya, cuci hidung bayi ini tergolong aman karena bisa memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan anak. Apalagi bagi anak Sobat Sehat yang masih kesulitan untuk mengeluarkan ingus ketika mengalami flu.
Meskipun aman untuk dilakukan, Sobat Sehat perlu tahu bahwa cuci hidung ini tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Namun, tindakan cuci hidung ini bisa dilakukan di rumah, tanpa perlu ke rumah sakit.
Berikut adalah beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam melakukan cuci hidung pada anak:
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir hingga bersih.
Siapkan spuit dan cairan NaCL dalam kondisi yang steril.
Posisikan anak dalam keadaan tegak, baik duduk atau berdiri, di depan baskom atau wastafel. Kalau bisa minta si Kecil untuk membuka mulut, hal ini bertujuan untuk menghindari cairan NaCL tertelan.
Semprotkan spuit yang telah diisi NaCL ke dalam salah satu lubang hidung, nantinya cairan bekas cucian akan keluar dari lubang hidung lainnya dengan ingus yang tertinggal di dalam.
Ulangi cuci hidung bayi ini dengan lubang hidung yang satunya.
Bersihkan wajah anak dari sisa bekas cucian hidung.
Tidak perlu panik apabila anak tidak sengaja menelan cairan karena tidak akan memberikan efek buruk.
Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tindakan cuci hidung ini aman dilakukan dan minim akan efek samping. Efek samping ini justru lebih sering dialami oleh orang dewasa daripada bayi atau anak-anak.
Pada umumnya, efek samping cuci hidung dengan NaCL yang kadang muncul pada orang dewasa adalah iritasi hidung, nyeri telinga, dan berkumpulnya cairan di rongga sinus. Meskipun aman dilakukan, Sobat Sehat juga perlu memperhatikan kebersihan alat-alat yang digunakan.
Untuk menjamin keamanan alat-alat cuci hidung bayi ini, sebaiknya Sobat Sehat mencarinya di Apotek K-24. Melalui Apotek K-24, Sobat Sehat akan mendapatkan produk yang aman dan sesuai dengan standar BPOM.
Jadi, tidak perlu ragu untuk datang Apotek K-24 terdekat Sobat Sehat!