Tipes merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di negara-negara berkembang, seperti Afrika atau Asia Tenggara. Penderita penyakit tipes di Indonesia sendiri pasti meningkat setiap tahunnya, baik dari anak-anak hingga orang dewasa. Penyakit tipes sendiri bisa berbahaya, oleh karenanya Sobat Sehat harus mengenali apa saja gejala tipes pada orang dewasa yang harus diwaspadai.
Tipes sendiri sudah termasuk dalam jenis penyakit endemik di Indonesia. Artinya, tipes menjadi wabah yang terjadi secara konsisten dengan penderitanya yang selalu ada tiap tahunnya. Pada keadaan tertentu, penyakit tipes dapat membahayakan kesehatan jika tidak ditangani dengan tepat.
Gejala tipes pada orang dewasa muncul karena ada penyebab penyakit tipes yang utama, yaitu bakteri Salmonella thypi. Jenis bakteri tersebut ternyata masih berhubungan langsung dengan penyakit Salmonellosis yang merupakan infeksi pencernaan lebih buruk daripada tipes.
Penyakit tipes bisa menular lewat makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi. Sebab, bakteri penyebab tipes ini biasa muncul saat Sobat Sehat kurang menjaga kebersihan makanan. Selain itu, Sobat Sehat juga bisa terkena infeksi bakteri langsung dari air yang tercemar Salmonella thypi.
Sekalinya Sobat Sehat terinfeksi bakteri Salmonella thypi, maka penyakit akan menyerang anggota tubuh lainnya dengan cepat. Gejala tipes akan muncul setelah terjadi masa inkubasi bakteri di dalam tubuh selama 7 sampai 14 hari.
Penyakit tipes biasanya banyak menyerang anak-anak yang sistem imunnya belum berkembang sempurna. Namun, orang dewasa juga tidak menutup kemungkinan bisa terkena penyakit tipes. Hal ini umumnya mudah terjadi ketika daya tahan Sobat Sehat sedang menurun akibat lingkungan.
Berikut beberapa gejala tipes yang harus Sobat Sehat waspadai agar tidak terlambat dalam mendapatkan penanganan:
Pada minggu pertama, gejala berupa demam yang terus meningkat hingga 40 derajat, sakit kepala, batuk, tubuh lemas, dan mimisan.
Minggu kedua penderita akan mengalami demam yang terus berlanjut, sakit perut, sering mengigau, perut kembung, diare atau sembelit, dan tinja yang berwarna hijau.
Pada minggu ketiga, gejala demam akan menurun dengan sendirinya, tapi justru timbul komplikasi seperti perdarahan atau pecahnya usus.
Minggu keempat, penderita mulai mengalami beberapa komplikasi tipes, seperti infeksi ginjal, radang pankreas, radang otot jantung, atau infeksi kandung kemih.
Penyakit tipes ini tidak bisa diobati dengan cara-cara sederhana begitu saja. Sebab, untuk melawan berbagai gejala tipes pada orang dewasa di atas, Sobat Sehat perlu mendapatkan terapi antibiotik. Selain itu penyakit tipes yang sudah serius membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Namun, jika gejala tipes masih termasuk ringan, maka Sobat Sehat bisa melakukan perawatan di rumah. Tentu saja selain minum obat antibiotik, Sobat Sehat juga tetap harus menjalankan hidup sehat, seperti makan teratur, banyak minum air putih, istirahat cukup, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Pada umumnya, obat antibiotik yang diberikan pada penderita tipes adalah azithromycin dan ciprofloxacin. Jenis obat antibiotik ini sebenarnya bisa Sobat Sehat dapatkan lewat Apotek K-24. Namun, untuk mendapatkannya biasanya harus menggunakan resep dokter.
Sobat Sehat sebenarnya bisa melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap gejala tipes pada orang dewasa. Salah satu caranya adalah dengan melakukan vaksin tifoid. Pemerintah Indonesia sendiri sangat menganjurkan imunisasi ini.
Kendati demikian, vaksin tifoid belum termasuk imunisasi wajib yang selalu didapatkan anak-anak. Jadi, Sobat Sehat harus berinisiatif sendiri untuk mendapatkan vaksin tifoid ini. Demikian ulasan tentang gejala tipes pada orang dewasa, semoga dapat bermanfaat.