Masalah kekurangan ASI dapat ditangani dengan mencari donor ASI atau melakukan beberapa cara yang bisa memperbanyak ASI. Namun, beda lagi jika Sobat Sehat memiliki keadaan di mana ASI sangat melimpah sehingga harus dipompa dan disimpan. Hal ini nantinya akan memunculkan pertanyaan lain seperti berapa lama ASI bertahan setelah dipompa dan bagaimana menyimpannya dengan baik?
Memompa atau memerah ASI menjadi salah satu pilihan penting bagi ibu menyusui yang harus bekerja atau beraktivitas di luar rumah. Selain itu, segera mengosongkan ASI dari payudara juga baik untuk kesehatan agar tubuh bisa mulai untuk memproduksi ASI lagi. Namun, jika ingin memerah ASI, Sobat Sehat juga perlu tahu cara menyimpannya dengan baik agar ASI masih bisa digunakan dengan aman.
Memompa ASI dengan cara manual atau dengan pompa ASI elektrik sama-sama memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Kendati demikian, The Indian Journal of Pediatrics mengungkapkan bahwa menggunakan pompa ASI elektrik terbilang lebih efektif.
Sebab, dengan pompa ASI elektrik Anda bisa melakukannya dengan aktivitas lain dan sangat efisien jika bayi tidak langsung disusui. ASI yang sudah dipompa ini ternyata bisa Sobat Sehat simpan dan digunakan kemudian hari, lho.
Apabila disimpan dengan baik, maka kualitas ASI tidak akan berkurang dan aman untuk diberikan pada bayi. Namun, berapa lama ASI bertahan setelah dipompa?
Berikut berapa lama ASI bisa bertahan tergantung dengan cara penyimpanan yang dilakukan:
ASI hanya akan bertahan 2–4 jam jika disimpan dalam suhu ruang (25-26 derajat Celcius).
Jika disimpan pada cooler bag (kotak pendingin), maka ASI akan bertahan selama 24 jam.
ASI akan bertahan hingga 5 hari ke depan jika Sobat Sehat menyimpannya dalam kulkas bersuhu 4 derajat, dengan catatan ASI jauh dari bahan mentah lainnya.
ASI bisa bertahan sampai 2 minggu apabila disimpan dalam freezer kulkas 1 pintu saja.
Apabila disimpan dalam freezer dua pintu, maka ASI akan bertahan selama 3 bulan ke depan.
ASI bisa bertahan hingga 6 bulan ke depan jika Sobat Sehat menyimpannya dalam freezer dengan suhu di bawah minus 18 derajat.
Melalui penjelasan di atas, pertanyaan berapa lama ASI bertahan setelah dipompa sudah terjawab. Lama atau tidaknya kondisi ASI ini sebenarnya juga tergantung bagaimana Sobat Sehat menyimpan ASI, mulai dari memompa sampai dengan ke wadahnya.
Berikut beberapa cara menyimpan ASI yang baik:
Sterilisasi wadah ASI dan bagian pompa ASI yang bersentuhan dengan kulit dengan cara merebusnya dalam air mendidih selama 5 menit. Jika bisa gunakan alat-alat atau wadah yang bukan terbuat dari bahan plastik.
Sebelum memompa atau memerah ASI, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun terlebih dahulu.
Masukkan ASI yang sudah diperah ke dalam botol atau plastik kemasan, tapi jangan sampai penuh karena akan mengembang. Jika menggunakan kantong plastik, maka tempatkan lagi dalam container agar tidak mengalami kebocoran.
Simpan ASI dalam tempat pendingin tapi sesuaikan dengan penggunaannya.
Mendinginkan ASI memang tidak berbahaya, tapi bisa menghilangkan beberapa senyawa penting, seperti vitamin C. Walaupun demikian, ASI ini tetap mengandung nilai gizi yang lebih baik daripada susu formula lainnya.
Kebersihan alat pompa ASI dan wadah ini sangat penting dalam proses penyimpanan ASI. Sobat Sehat bisa mencari alat-alat yang aman ini di Apotek K-24 terdekat. Sebab, selain menyediakan obat-obatan, Apotek K-24 juga selalu sedia alat-alat kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.
Yuk, berikan ASI yang terbaik untuk buah hati di peringatan Hari ASI Sedunia 2023 ini, tentu saja mulai dari gunakan alat-alat yang aman dan baik untuk kesehatan. Demikian ulasan mengenai berapa lama ASI bertahan setelah dipompa, semoga dapat bermanfaat.