Akhir-akhir ini kasus pasien ISPA di berbagai rumah sakit di Jakarta dikabarkan meningkat pada pertengahan Agustus ini. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan paling tidak ada 100.000 warga yang terkena ISPA setiap bulannya. Banyak orang mengatakan keadaan ini disebabkan karena polusi udara dan perubahan cuaca. Jika demikian, sebenarnya apa itu ISPA yang harus diwaspadai ini?
Kabar tentang kondisi udara yang buruk di Jakarta memang sedang naik. Banyak sekali foto-foto yang tersebar di media sosial, berupa gambar langit Jakarta yang terlihat abu-abu dan masyarakat sama sekali tidak bisa melihat langit biru. Permasalahan kualitas udara memang perlu diperhatikan, apalagi dengan cuaca yang panas dan kering ini. Namun, benarkah kualitas udara bisa mempengaruhi ISPA?
ISPA atau singkatan dari infeksi saluran pernapasan akut menjadi salah satu masalah kesehatan yang umum dialami banyak orang, khususnya anak-anak. Infeksi ini bisa timbul di saluran pernapasan bagian atas maupun bawah.
Selain itu, ISPA juga sangat mudah untuk menular pada orang lain, apalagi pada orang-orang yang memiliki sistem imun rendah. Pada umumnya, orang yang terkena ISPA bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Namun, keadaan tersebut bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyebab utama dari ISPA adalah infeksi bakteri atau virus dalam saluran pernapasan. Ada beberapa jenis penyakit yang masuk ke dalam kategori ISPA, yaitu batuk pilek, radang tenggorokan, pneumonia, sinusitis, laringitis akut, dan juga COVID-19.
Virus atau bakteri penyebab ISPA ini bisa menyebar melalui percikan air liur, udara yang dihirup, dan juga sentuhan pada benda yang terkontaminasi.
Jika sudah mengerti apa itu ISPA secara umum, maka Sobat Sehat juga perlu mengenali beberapa gejalanya. Penderita ISPA bisa mengalami gejala penyakit selama 1 sampai 2 minggu dan biasanya akan mereda setelah minggu pertama.
Gejala dari ISPA ini sebenarnya bisa berbeda-beda setiap orang, tergantung jenis penyakit yang dialami. Beberapa gejala ISPA bagian atas yang bisa timbul adalah batuk, hidung tersumbat, demam, sakit kepala, mengi, bersin, pilek, mudah lelah, dan pembesaran kelenjar getah bening.
Sedangkan gejala ISPA yang terjadi pada saluran pernapasan bagian bawah ini, seperti demam, batuk berdahak, hingga sesak napas.
Mengetahui apa itu ISPA dan gejalanya saja tidak cukup, Sobat Sehat juga perlu paham bagaimana mengatasinya atau merawatnya. Jika ISPA masih bersifat ringan, maka gangguan tersebut bisa hilang dengan sendirinya.
Kendati demikian, Sobat Sehat bisa merawat penderita dengan beberapa cara untuk meredakan gejala, di antaranya:
Banyak istirahat dan minum air putih hangat.
Berkumur dengan air hangat yang sudah dicampur dengan garam jika terjadi radang tenggorokan.
Posisikan kepala lebih tinggi jika ingin tidur menggunakan bantal agar pernapasan bisa lancar.
Namun, apabila gejala ISPA tidak mereda dan malah lebih parah, Sobat Sehat bisa menemui dokter atau konsumsi obat khusus ISPA yang bisa didapatkan di Apotek K-24 terdekat. Jenis obat-obatan ini bisa bermacam-macam, tergantung gejala dan penyebab.
Untuk lebih jelasnya Sobat Sehat bisa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker di Apotek K-24. Melalui konsultasi, Sobat Sehat bisa mendapatkan obat yang cocok dan gejala pun bisa sembuh. Demikian ulasan tentang apa itu ISPA, mari jaga kesehatan bersama Apotek K-24!