Sejak tanggal 7 November 2023 lalu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia melaporkan adanya penambahan pasien penyakit cacar monyet, sebanyak 35 orang. Kasus cacar monyet ini sudah menyebar, dari Jakarta hingga kini melebar ke daerah Jawa Barat. Masyarakat Indonesia disarankan waspada terhadap penyakit ini. Jika demikian, sebenarnya apa itu cacar monyet?
Cacar monyet menjadi salah satu penyakit yang dewasa ini sedang hangat-hangatnya diperbincangkan. Perkembangan cacar monyet di Indonesia sendiri sudah berlangsung semenjak bulan Agustus lalu. Semua orang yang terkena penyakit cacar monyet ini berada pada usia di atas 25 tahun. Selain itu, secara global sudah ada kasus kematian akibat cacar monyet sebanyak 157 orang.
Cacar monyet adalah salah satu jenis penyakit kulit yang disebabkan karena infeksi virus dari hewan. Penyakit ini disebut cacar monyet (monkeypox) karena hewan monyet menjadi inang utama dari virus yang menyebabkan penyakit.
Pada dasarnya, penyakit cacar monyet sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1970 lalu tepatnya di Kongo, Afrika Selatan. Sama seperti penyakit cacar lainnya, cacar monyet bisa menular dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak langsung. Sedangkan penularan dari hewan ke manusia ini biasanya lewat gigitan hewan, kontak langsung dengan kulit hewan, atau menyentuh benda yang terkontaminasi.
Itulah penjelasan singkat dari apa itu cacar monyet, Sobat Sehat juga perlu mengetahui gejala dan penyebabnya. Penyebab utama dari cacar monyet adalah infeksi virus dalam genus Orthopoxvirus, seperti smallpox, cowpox, dan vaccinia.
Sedangkan gejala dari cacar monyet ini dibagi menjadi dua periode infeksi oleh WHO, yaitu periode invasi dan periode erupsi kulit. Berikut penjelasan lebih jelasnya mengenai dua periode tersebut:
Periode invasi, yang berlangsung dalam 0-5 hari setelah terinfeksi. Ada beberapa gejala yang dirasakan pada masa ini, yaitu:
Demam.
Sakit kepala berat.
Tubuh lemas.
Sakit punggung.
Timbul rasa nyeri pada otot.
Mual dan muntah.
Pembengkakan pada kelenjar getah bening, menjadi gejala yang berbeda dari jenis penyakit cacar lainnya.
Periode erupsi kulit, masa di mana mulai muncul ruam-ruam merah pada kulit, biasanya 1-3 hari setelah mengalami demam. Ruam-ruam ini pertama akan muncul di wajah kemudian akan menyebar ke bagian tangan dan kaki. Dari ruam-ruam ini akan membentuk bintik-bintik yang akan berubah menjadi lenting (lepuhan yang berisi cairan). Dalam beberapa waktu lepuhan ini akan membentuk kerak.
Selain mengetahui apa itu cacar monyet, Sobat Sehat perlu tahu bahwa belum ada obat yang secara spesifik dapat mengatasi monkeypox. Namun, pada keadaan tubuh yang normal, cacar monyet bisa sembuh dan pulih dengan sendirinya selama 2-4 minggu setelah terinfeksi.
Negara-negara lain yang sudah terinfeksi cacar monyet menggunakan tecovirimat untuk mengobati cacar monyet. Jenis obat ini berfungsi untuk menghambat virus cacar monyet agar tidak berkembang kepada orang lain.
Selama terkena cacar monyet, penderita sebaiknya memaksimalkan waktu istirahatnya dan mencukupi nutrisi juga cairan tubuh. Selain itu, karena belum ada perawatan dan pengobatan yang baik untuk monkeypox, penderita sebaiknya melakukan karantina mandiri untuk meminimalisir penyebaran kasus.
Nah, itu dia penjelasan singkat tentang apa itu cacar monyet dan bagaimana berbahayanya terhadap kesehatan tubuh. Sobat Sehat jangan panik dulu, ya, jika ada orang di sekitar yang terkena cacar monyet. Sebaiknya tetap lakukan gaya hidup sehat agar bisa terhindar dari penyakit yang satu ini.