GEJALA DEMAM BERDARAH PADA ANAK? TERNYATA TERBAGI JADI 3 FASE!

Demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang umum terjadi, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Tanpa penanganan yang tepat, penyakit demam berdarah bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius dan berujung pada kematian, lho. Oleh karena itu, Sobat Sehat perlu tahu berbagai gejala demam berdarah pada anak agar bisa cepat mendapatkan penanganan yang tepat.

Pada umumnya, demam berdarah bisa muncul akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus Dengue. Demam berdarah atau sering disingkat DBD adalah penyakit musiman yang sangat sering terjadi di Indonesia. Kadang kala penyakit ini bisa memiliki gejala yang menyerupai infeksi virus biasa, tapi sedikit demi sedikit gejala tersebut akan memberat dan membahayakan penderitanya.

Gejala Demam Berdarah pada Anak

Penularan demam berdarah (DBD) memang berbeda dengan infeksi virus lainnya. Meskipun demikian, DBD tidak kalah berbahaya dari penyakit infeksi virus lainnya, lho. Jadi, ketika Sobat Sehat merasa tidak enak badan setelah digigit nyamuk, jangan pernah sepelekan kondisi tersebut, ya.

Infeksi virus Dengue dari gigitan nyamuk memang tidak bereaksi dalam waktu cepat. Umumnya, gejala dari infeksi virus ini akan muncul setelah 4-10 hari setelah tergigit nyamuk Aedes aegypti. Nah, gejala demam berdarah pada anak ini ternyata terbagi menjadi 3 fase, lho.

Wah, kira-kira apa saja ya? Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

Fase Pertama

Pada fase pertama, orang yang terkena demam berdarah biasanya diawali dengan demam tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celcius. Demam ini biasanya akan berlangsung selama 2-7 hari. Selain itu, anak juga akan merasakan nyeri otot, tulang, dan sendi di seluruh tubuh.

Ciri khas dari demam berdarah yang paling utama adalah munculnya bintik-bintik merah. Hal ini karena trombosit dalam tubuh berkurang secara signifikan akibat virus Dengue yang merusak titik-titik pembuluh kapiler dalam tubuh.

Fase Kedua

Fase kedua ketika terkena demam berdarah (DBD) juga bisa disebut dengan fase kritis. Walaupun demam tubuh mulai turun tapi perdarahan di dalam tubuh masih tetap terjadi. Gejala demam berdarah pada anak di masa ini adalah sebagai berikut:

  • Sakit perut

  • Muntah terus-menerus

  • Mudah memar

  • Feses berwarna hitam lengket

  • Sulit untuk bernapas

  • Perdarahan di bagian hidung atau gusi

Pada keadaan yang lebih parah, gejala di atas bisa dibarengi dengan tekanan darah yang menurun drastis hingga bisa merusak organ vital, seperti ginjal dan hati. Sobat Sehat sebagai orang tua perlu waspada karena kondisi ini bisa mengancam nyawa anak.

Fase Ketiga

Jika sudah berhasil melalui masa-masa kritis, maka anak akan memasuki masa demam berdarah di fase ketiga atau recovery. Gejala demam berdarah pada anak pada masa ini akan terjadi dalam 2-3 hari setelah fase kritis. Ketika memasuki masa pemulihan, cairan yang tadinya keluar dari pembuluh darah akan masuk kembali.

Selama mengalami gejala-gejala di atas, Sobat Sehat sebagai orang tua jangan sampai panik, ya. Sebab, dengan panik Sobat Sehat tidak akan bisa berpikir jernih dan membuat penanganan anak jadi lambat.

Selain mengikuti instruksi dari dokter, selama perawatan Sobat Sehat juga perlu memperhatikan kondisi anak, seperti memenuhi kebutuhan cairan anak, jangan lupa berikan banyak buah-buahan (jambu biji merah salah satunya), penuhi nutrisi setiap hari, dan pastikan anak minum obat penurun demam.

Untuk mendapatkan obat, suplemen, atau vitamin tambahan yang diperlukan selama perawatan anak, Sobat Sehat bisa langsung mendatangi Apotek K-24 terdekat. Demikian ulasan tentang gejala demam berdarah pada anak, semoga bermanfaat!