Bulan Ramadhan merupakan moment tahunan yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Pada bulan Ramadhan, umat muslim dapat lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan melaksanakan ibadah puasa.
Puasa memerlukan kekuatan hati (niat) dan kekuatan tubuh yang prima, karena saat berpuasa, selama satu bulan kita tidak diperbolehkan makan dan minum kurang lebih 14 jam perhari. Tidak heran jika pada bulan puasa identik dengan orang-orang yang terlihat lemas. Hal ini disebabkan karena perubahan pola makan selama berpuasa yang berefek pada berkurangnya gula darah di dalam tubuh. Gula darah berperan dalam pembentukan energi.
Namun, ternyata di balik rasa lapar dan haus yang kita alami, ada beberapa fakta menyehatkan tentang puasa. Manfaat tersebut antara lain:
· Meremajakan saluran pencernaan dengan mengistirahatkan sejenak organ saluran pencernaan yang bekerja nyaris tanpa henti.
· Perbaikan tubuh dan otak dengan meningkatkan kualitas tidur (deep sleep).
· Menyehatkan jantung karena berpuasa dapat peningkatan magnesium dalam tubuh dimana zat ini memiliki efek “cardio-protective”.
· Menurunkan berat badan karena pada saat lapar selain terjadi penurunan gula darah juga terjadi pelepasan hormon pertumbuhan yang dapat membakar lemak.
· Menyehatkan jiwa karena berpuasa dapat meningkatkan produksi enkefalin dan endorfin (opiat alami dari dalam tubuh). Jika ditambah dengan beribadah, sholat, dzikir, dan sebagainya maka efek yang muncul adalah perasaan tenang, rileks, lega, bahagia.
· Meredakan rasa sakit. Sebagai opiat alami, meredakan rasa sakit merupakan fungsi lain dari enkefalin dan endorfin.
Sayangnya, tidak semua umat muslim dapat menjalankan ibadah puasa. Orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu tidak diperbolehkan berpuasa, atau bila diperbolehkan harus konsultasi lebih dulu dengan dokter. Salah satu contohnya adalah penderita maag. Telat makan dan perut kosong merupakan pantangan besar bagi penderita maag. Lalu bagaimana jika penderita maag ingin menjalankan ibadah puasa ?
Sakit maag (dispepsia) dibagi menjadi dua, yaitu maag fungsional dan maag organik. Maag fungsional terjadi jika penderita makan tidak teratur, makan makanan berlemak, minuman bersoda, kopi, stress, dan merokok, tanpa ada kerusakan berarti di dalam lambung. Sakit maag fungsional justru lebih baik jika berpuasa karena pola makannya akan lebih teratur dan terkendali.
Maag organik terjadi karena adanya sesuatu yang tidak normal di dalam lambung, seperti tukak lambung, tukak usus dua belas jari, GERD (Gastroesophageal reflux disease), polip atau kanker di kerongkongan, usus dua belas jari, dan lambung. Untuk berpuasa, penderita maag organik perlu konsultasi dengan dokter terlebih dulu. Biasanya, dokter tidak akan memperbolehkan penderita maag organik berpuasa jika penderita sedang mengalami perdarahan lambung dengan gejala muntah darah atau buang air besar hitam, muntah berulang, dan setiap makan selalu muntah.
Jadi, bagi Anda penderita maag yang diperbolehkan dan ingin berpuasa, tips-tips yang bisa dilakukan antara lain:
· Jangan melewatkan makan sahur dan buka puasa (dengan tentu saja memperhatikan jenis makanan yang dimakan)
· Tetap minum obat bagi yang berpenyakit kronis
· Banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan
· Banyak minum air dari waktu buka puasa hingga sahur
· Cukupi jumlah jam tidur (kira-kira 8 jam sehari)
Jenis-jenis makanan yang harus dihindari bagi penderita maag selama berpuasa adalah :
1. makanan yang banyak mengandung gas: sawi, kol, buah nangka, minuman bersoda
2. makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung: kopi, alkohol, sari buah citrus / jeruk, dan susu full cream.
3. makanan yang sulit dicerna, yang dapat memperlambat pengosongan lambung, seperti kue tart dan keju.
4. makanan yang secara langsung merusak dinding lambung: cuka, cabai, merica.
5. makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah: alkohol, cokelat, makanan tinggi lemak, dan gorengan.
6. Beberapa sumber karbohidrat: beras ketan, mi, bihun, jagung, ubi singkong, tales, dodol.
Berpuasa di bulan puasa memang banyak pahalanya dan wajib bagi mereka yang mampu melaksanakannya. Namun ini bukan berarti Anda yang menderita maag kronis harus memaksakan diri untuk berpuasa.
Sumber : health.detik.com