Sebentar lagi bulan puasa datang bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Puasa sendiri merupakan keharusan bagi umat muslim untuk menahan makan dan minum dari pagi hingga sore. Menurut dasar hukumnya, puasa ini akan batal jika ada sesuatu yang tertelan dan masuk ke tenggorokan. Lalu menelan ludah saat puasa ini sebenarnya diperbolehkan atau tidak?
Hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan saat puasa berjalan hingga saat ini masih banyak diperdebatkan, salah satunya sikat gigi dan menelan ludah. Mungkin Sobat Sehat sendiri juga masih bingung dengan hal ini. Sebab, menelan air liur atau ludah ini seperti sudah kebiasaan yang tidak disadari, sama halnya dengan dahak yang memang terletak pada tenggorokan.
Menelan air liur ketika puasa menjadi sebuah perdebatan karena kebiasaan ini dianggap seperti minum air putih. Selain itu, menelan ludah juga pastinya akan melewati tenggorokan dan sampai ke perut. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang terkadang masih bingung dengan keadaan ini.
Lalu apakah boleh menelan ludah saat puasa?
Menurut seorang ulama, menelan air liur ketika berpuasa sebenarnya diperbolehkan dan tidak akan membatalkan puasa. Alasannya? Air liur atau dahak munculnya dari dalam mulut dan jika tertelan maka tidak akan dipermasalahkan.
Berbeda keadaan jika air liur ini sudah keluar dari bibir tapi Sobat Sehat malah memasukkannya kembali. Nah, hal inilah yang membuat puasa menjadi batal. Jadi, saat puasa Sobat Sehat tetap boleh menelan air ludah seperti biasanya asalkan air liur ini tidak dikeluarkan dari mulut dulu, ya.
Menelan ludah saat puasa memang boleh-boleh saja, tapi apa Sobat Sehat tahu kalau air liur yang biasanya dianggap sepele oleh kebanyakan orang ini ternyata memiliki segudang fungsi bagi kesehatan. Apalagi ketika puasa, keberadaan air liur begitu penting dan banyak alasan di balik mengapa tubuh selalu memproduksinya.
Berikut beberapa fungsi air liur dan pentingnya untuk orang berpuasa:
Menjaga kebersihan rongga mulut.
Menjaga kelembapan bagian dalam mulut agar tidak cepat kering.
Mencegah bau mulut yang datang karena perkembangan bakteri.
Melindungi lapisan enamel gigi.
Mencegah penyakit gusi dan kerusakan pada gigi.
Mencegah infeksi yang bisa terjadi pada mulut, gusi, dan gigi.
Seperti yang Sobat Sehat tahu, orang berpuasa pasti rentan mengalami bau mulut tidak sedap karena rongga mulut yang kering. Nah, dengan menelan ludah saat puasa setidaknya bisa mengurangi risiko tersebut karena mulut akan tetap terasa lembap.
Namun, produksi air liur yang dibutuhkan ketika puasa bisa berkurang dan menyebabkan mulut kering jika tubuh mengalami dehidrasi. Padahal, dehidrasi menjadi suatu hal yang biasa terjadi saat puasa. Lalu bagaimana mengatasi masalah ini?
Salah satu caranya tentu saja dengan minum air putih yang cukup paling tidak 8 gelas tiap hari ketika menjalankan puasa. Nah, Sobat Sehat tidak perlu khawatir karena ada tips untuk memenuhi cairan saat puasa, yaitu dengan konsep 2-4-2, caranya:
2 gelas air putih saat berbuka. Apabila ingin sehat, Sobat Sehat bisa membiasakan berbuka puasa dengan air putih yang dilanjut makanan lainnya.
4 gelas air putih saat makan malam, bisa dilakukan saat makan malam dan sebelum tidur.
2 gelas air putih saat sahur, Sobat Sehat dapat membaginya ketika baru bangun tidur dan menjelang waktu puasa.
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai boleh tidaknya menelan ludah saat puasa dan bagaimana menjaga produksi air liur. Kuncinya adalah dengan minum air putih dengan cukup. Kalaupun Anda tiba-tiba kehabisan air mineral di rumah, maka bisa langsung datang ke Apotek K-24 terdekat, baik saat malam hari atau dini hari sekalipun.
Seperti namanya, Apotek K-24 adalah apotek yang Komplit Obatnya dan 24 Jam Bukanya. Yuk, jaga kesehatan tubuh saat puasa dengan mencukupi cairan setiap hari dengan Apotek K-24!