Rokok dan vape agaknya menjadi hal yang sudah biasa dimiliki bagi kalangan anak mudah hingga orang tua. Sobat Sehat mungkin sering menemui orang yang merokok dengan vape atau rokok di tempat-tempat umum, seperti rumah makan, stasiun, bandara, dan lain sebagainya. Meski sama-sama berbahaya, tapi lebih bahaya vape atau rokok?
Statista mencatat jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 112 juta orang pada tahun 2021 dan akan meningkat menjadi 293 juta pada tahun 2023. Jumlah ini terbilang memprihatinkan karena melebihi 50% dari populasi di Indonesia. Padahal, merokok menggunakan rokok biasa atau rokok elektrik (vape) ini sama-sama bisa membahayakan kesehatan Sobat Sehat.
Dalam melihat lebih bahaya vape atau rokok, Sobat Sehat tentu harus mengetahui risiko masing-masing. Bahaya rokok sebenarnya sudah menjadi rahasia umum karena sudah banyak pihak yang menyebarkannya, mulai dari pabrik rokok sendiri, Kementerian Kesehatan RI, dokter, dan lain sebagainya.
Rokok sebenarnya berbahaya bagi semua orang, baik perokok aktif maupun perokok pasif (orang yang ikut menghirup asap dari perokok aktif). Bahaya utama dari merokok adalah menyebabkan penyakit kanker paru-paru. Namun, ada dampak negatif lainnya, seperti:
Merusak gigi dan penyebab bau mulut.
Menyebabkan stroke dan serangan jantung.
Tulang mudah patah.
Gangguan pada mata, seperti katarak.
Meningkatkan risiko kanker leher rahim dan keguguran pada wanita.
Kerontokan rambut.
Nah, sebelum membahas lebih bahaya vape atau rokok lebih lanjut, Sobat Sehat juga harus tahu bagaimana bahaya dari vape. Vape sebenarnya tidak kalah bahayanya dibandingkan produk-produk tembakau karena memiliki efek yang mirip.
Berikut beberapa bahaya vape bagi kesehatan menurut seorang dokter:
Gangguan paru-paru yang bisa menyebabkan kematian.
Membuat ketagihan karena kandungan nikotin dalam cairan vape lebih terkonsentrasi sehingga jumlahnya bisa lebih banyak.
Iritasi kronis pada saluran pernapasan, di mana gejalanya bisa berupa batuk, sesak, asma, bronkitis, dan radang kronis.
Kerusakan jantung dan pembuluh darah.
Kerusakan otak.
Impotensi atau disfungsi ereksi.
Gangguan kehamilan dalam tumbuh kembang janin.
Fakta menariknya, bahan kimia yang terkandung pada rokok konvensional dan vape sama-sama menghasilkan tar dan berbagai zat racun lainnya. Jika rokok sumbernya dari daun tembakau, maka vape memiliki senyawa nikotin yang sekaligus propilen glikol.
Namun, sebuah penelitian menyebutkan bahwa 76,5% pengguna vape mengalami ketergantungan pada nikotin lebih tinggi dari rokok biasa. Artinya, pihak-pihak yang menganggap vape lebih sehat sebenarnya kurang benar karena efeknya hampir serupa dengan pengguna rokok konvensional.
Hal yang perlu Sobat Sehat tahu, antara lebih bahaya vape atau rokok ini ternyata vape terbilang lebih berbahaya. Berikut beberapa alasannya:
Belum ada aturan jelas yang mengatur peredaran vape sebagaimana peredaran rokok.
Pengguna vape umumnya lebih muda dibanding rokok.
Kandungan zat dalam cairan vape tersedia dalam konsentrasi tinggi.
Menjadi alat hiburan yang murah dan menyenangkan.
Limbah plastik dan baterai vape yang diciptakan lebih banyak.
Melihat penjelasan di atas, tanpa melihat lebih bahaya vape atau rokok, keduanya sama-sama tidak memberikan kebaikan bagi kesehatan. Padahal, membeli rokok atau vape ini membutuhkan uang yang tidak sedikit.
Jika tidak ada kebaikan yang diterima, maka Sobat Sehat lebih disarankan untuk menggunakan uangnya untuk menjaga pola makanan sehat, melakukan cek kesehatan, atau menambah asupan nutrisi lewat suplemen dan multivitamin di Apotek K-24 terdekat. Yuk, biasakan hidup sehat bersama Apotek K-24!