Pada awal bulan April 2024 ini Kementerian Kesehatan RI menyebutkan kalau terjadi kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Kenaikan ini ternyata terbilang cukup drastis karena bisa mencapai 3 kali lipat sendiri. Jika demikian, Sobat Sehat perlu memahami ciri ciri DBD pada anak yang perlu diperhatikan untuk mewaspadai penyakit ini.
Data dari Kemenkes pada awal bulan April ini sudah ada sebanyak 62.001 kasus DBD di Indonesia. Padahal tahun sebelumnya, kasus DBD hanya mencapai 22.551 kasus saja. Demam berdarah atau yang sering dikenal dengan DBD ini merupakan infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina.
DBD bisa sembuh dengan perawatan yang tepat, tapi kalau tidak bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya, seperti perdarahan hebat, penumpukan cairan di perut, dan timbulnya dengue shock syndrome.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan perawatan yang tepat, Sobat Sehat perlu tahu gejala DBD pada anak yang bisa dikenali dengan mudah tapi perlu kesabaran. Sebab, dengan deteksi sejak dini, risiko komplikasi akan menurun dan anak bisa cepat sembuh.
Nah, ini dia beberapa ciri ciri DBD pada anak yang perlu Sobat Sehat waspadai:
Pada fase awal, gejala DBD akan menyerupai flu biasa sehingga seringkali diabaikan oleh banyak orang. Namun, kalau dicermati lagi, ada beberapa gejala demam berdarah yang sangat khas. Salah satu gejala DBD pada anak yang sangat umum terjadi adalah demam tinggi, di mana bisa mencapai suhu 40°C. Demam tinggi ini biasanya akan terjadi pada hari ke-1 sampai ke-3.
Gejala demam berdarah (DBD) pada anak yang sering terjadi dan khas selanjutnya adalah munculnya bintik-bintik merah di seluruh tubuh. Ciri ciri DBD pada anak yang satu ini paling mudah terdeteksi dan perlu diwaspadai karena setelah bintik merah, keping darah anak bisa turun drastis. Keping darah yang menurun ini menjadi fase kritis anak, di mana ada gejala lainnya seperti suhu tubuh yang mulai turun.
Selain demam, penderita DBD juga akan mengalami sakit kepala berat yang akan diikuti dengan gejala lainnya, misalnya nyeri di belakang mata. Anak-anak biasanya tidak mampu untuk menyampaikan keluhannya tapi sakit kepala ini biasanya membuat anak lebih rewel, gelisah, dan sulit tidur.
Tidak hanya sakit di bagian kepala saja, anak-anak yang terkena DBD juga akan merasakan sensasi nyeri di beberapa tempat, seperti nyeri sendi, otot, dan tulang. Bahkan, ada beberapa penderita DBD yang merasa tulangnya seperti patah, inilah yang membuat DBD juga dikenal dengan “breakbone fever”. Jadi, jangan heran kalau anak-anak akan kesulitan tidur karena menahan rasa sakit.
Ciri ciri DBD pada anak yang perlu diwaspadai selanjutnya adalah mudahnya mengalami mimisan, gusi berdarah, dan memar-memar. Sebab, semakin rendah jumlah keping darah, maka semakin mudah juga penderita mengalami perdarahan. Kalau sudah pada fase ini, anak-anak memerlukan pemantauan yang ketat dari dokter untuk mencegah komplikasi yang lebih berbahaya.
Melihat gejala DBD pada anak di atas, penyakit ini ternyata sangat berbahaya bagi anak-anak. Ini karena tanpa penanganan yang tepat, DBD bisa menyebabkan kematian, lho. Oleh karena itu, anak-anak yang sudah terkena DBD pasti memerlukan perawatan di rumah sakit.
Namun, Sobat Sehat bisa mencegah ciri ciri DBD pada anak dengan melakukan beberapa hal, seperti:
Gunakan pakaian tertutup jika berada di luar ruangan untuk menghindari gigitan nyamuk.
Kuras bak mandi dan bersihkan lingkungan sekitar agar tidak menjadi sarang nyamuk. Jangan lupa untuk menutup genangan air yang ada, ya.
Pakai obat nyamuk atau lotion anti nyamuk yang bisa didapatkan di Apotek K-24 terdekat.
Demikian ulasan tentang ciri ciri DBD pada anak, semoga dapat bermanfaat. Yuk, jaga kesehatan tubuh bersama Apotek K-24!