Ada beberapa tanda atau ciri-ciri alzheimer di tahap awal, pertengahan, dan akhir. Contohnya kesulitan mengingat, perubahan perilaku, hingga penurunan kemampuan fisik.
Ciri-ciri alzheimer bisa berbeda-beda, tergantung seberapa parah kondisi yang dialami. Salah satu tanda yang sering muncul adalah menurunnya daya ingat atau dikenal dengan istilah pikun.
Maka dari itu, Anda perlu waspada jika memiliki orang terdekat yang mulai sering lupa nama suatu benda, nama orang, atau lupa meletakan barang.
Selain penurunan daya ingat, masih banyak lagi ciri-ciri alzheimer yang perlu Anda ketahui.
Dengan mengenali ciri-cirinya, diagnosis dan perencanaan pengobatan yang tepat bisa dimulai lebih awal.
Pada tahap awal alzheimer, penderitanya mungkin masih dapat beraktivitas secara mandiri, seperti bekerja dan terlibat dalam kegiatan sosial.
Meski demikian, ia mungkin sudah mulai merasakan beberapa ciri-ciri alzheimer tahap awal sebagai berikut:
Kesulitan dalam menemukan kata yang tepat
Penderita mungkin sering terhenti saat berbicara karena kesulitan menemukan kata yang ingin diucapkan, sehingga menyebabkan percakapan menjadi lambat atau terputus-putus.
Kesulitan mengingat nama seseorang
Penderita alzheimer pada tahap awal mungkin juga merasa kesulitan untuk mengingat nama orang yang baru dikenalnya.
Mengalami kesulitan melakukan tugas dalam pekerjaan
Penderita mungkin mulai kesulitan menyelesaikan tugas yang biasanya mudah di lingkungan sosialnya maupun di tempat bekerja.
Kehilangan atau salah menaruh benda
Ciri-ciri alzheimer selanjutnya adalah sering meletakkan barang di suatu tempat, kemudian tidak bisa mengingat di mana barang tersebut diletakkan.
Mulai kesulitan dalam merencanakan atau mengatur sesuatu
Penderita mungkin mulai merasa bingung atau kewalahan saat harus membuat rencana atau mengatur kegiatan sehari-hari, misalnya seperti mengatur janji temu.
Alzheimer tahap pertengahan biasanya berlangsung lama hingga bertahun-tahun. Seiring berjalannya waktu, gejala akan semakin terlihat.
Pada tahap pertengahan, penderita alzheimer masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari, namun terkadang membutuhkan bantuan.
Berikut adalah ciri-ciri alzheimer tahap pertengahan:
Lupa akan kejadian atau riwayat pribadi
Penderita mungkin mulai melupakan peristiwa penting dalam hidupnya atau sejarah pribadi yang dulu diingat dengan baik.
Tidak dapat mengingat informasi tentang diri sendiri
Ciri-ciri selanjutnya yaitu kesulitan mengingat informasi dasar tentang dirinya, seperti alamat rumah atau nomor telepon.
Bingung di mana mereka berada atau lupa hari
Penderita sering kali merasa bingung dengan lingkungan sekitarnya atau lupa tanggal dan hari saat itu. Hal ini juga meningkatkan risiko penderita untuk berkeliaran dan tersesat.
Kesulitan mengendalikan kandung kemih
Penderita mulai mengalami masalah dengan inkontinensia (sulit menahan buang air kecil) sehingga memerlukan perhatian tambahan untuk menjaga kebersihan diri.
Mengalami perubahan pola tidur
Ciri lainnya adalah perubahan pola tidur, seperti lebih banyak tidur di siang hari dan merasa gelisah atau sulit tidur saat malam.
Menunjukkan perubahan kepribadian dan perilaku
Alzheimer tahap pertengahan juga bisa ditandai dengan perubahan kepribadian dan perilaku, seperti kecurigaan dan delusi atau perilaku kompulsif (kecemasan).
Pada tahap akhir, penderita alzheimer mulai kehilangan kemampuan untuk merespons lingkungannya, melakukan percakapan, bahkan mengendalikan gerakan.
Ketika daya ingat dan keterampilan kognitif terus memburuk, penderita alzheimer membutuhkan perawatan yang lebih intensif.
Berikut adalah ciri-ciri alzheimer tahap akhir:
Memerlukan bantuan untuk perawatan pribadi sehari-hari
Penderita alzheimer tahap akhir membutuhkan bantuan penuh sepanjang hari untuk melakukan aktivitas dasar, seperti makan, mandi, dan berpakaian.
Kehilangan kesadaran akan pengalaman yang baru terjadi
Ciri-ciri alzheimer tahap akhir selanjutnya adalah penderita mungkin tidak lagi menyadari kejadian yang baru terjadi atau sulit menyadari lingkungan di sekitarnya.
Mengalami perubahan dalam kemampuan fisik
Penderita secara bertahap kehilangan kemampuan fisiknya, seperti kesulitan berjalan, duduk, dan bahkan menelan.
Mengalami kesulitan berkomunikasi
Penderita mungkin hanya bisa mengucapkan beberapa kata atau frasa. Namun, mereka cenderung kesulitan dalam menyampaikan rasa sakit yang sedang dirasakan.
Menjadi rentan terhadap infeksi, terutama pneumonia
Penelitian yang dipublikasikan di BMC Geriatrics pada 2023, menunjukkan bahwa penderita alzheimer memiliki risiko lebih tinggi terjangkit pneumonia daripada yang tidak menderita alzheimer.
Dilansir dari Alzheimer’s Society, Chlamydophila pneumoniae, salah satu bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia telah ditemukan di dalam sel-sel otak penderita alzheimer.
Keberadaannya di dalam otak dapat menyebabkan peradangan berlebih. Hal ini kemudian dapat berkontribusi pada mekanisme dasar alzheimer.
Jika memiliki orang terdekat yang didiagnosis alzheimer, anda bisa menggunakan jasa perawat homecare untuk membantu penderita alzheimer dalam aktivitas sehari-hari atau melakukan cek kesehatan rutin.
Anda bisa memperoleh bantuan dari jasa perawat home care di rumah dengan aplikasi Medi-Call atau dengan menghubungi Call-Center Medi-Call 24 Jam .