CACAR MONYET SEPERTI APA? APAKAH BERBAHAYA UNTUK KESEHATAN?

Penyakit cacar monyet sekarang ini sedang ramai diperbincangkan karena sudah menyebar di berbagai negara. Bahkan, kini Indonesia pun ikut siaga dengan menyiapkan beberapa laboratorium kesehatan untuk masyarakat. Jika demikian, Sobat Sehat perlu mengetahui cacar monyet seperti apa agar bisa ikut waspada kalau tiba-tiba penyakit ini masuk ke Indonesia.

Akhir-akhir ini kasus cacar monyet meningkat secara signifikan di beberapa negara Afrika. Selain itu, cacar monyet (mpox) juga sudah menyebar di negara-negara di luar Afrika, seperti Amerika dan Eropa. Oleh karenanya, WHO menetapkan kalau penyakit cacar monyet sebagai Darurat Kesehatan Global, di mana sudah bukan menjadi wabah dalam ruang lokal lagi.

Cacar Monyet seperti Apa?

Namanya memang cacar monyet tapi penyakit ini ternyata berbeda dengan penyakit cacar air pada umumnya. Penyebab umum dari cacar monyet adalah virus monkeypox yang dapat menyebar melalui percikan air liur dan masuk lewat hidung, kulit, mata, hidung, dan mulut.

Namun, tak hanya itu saja, ada risiko lainnya dari persebaran cacar monyet, seperti gigitan hewan pengerat atau primata (tikus, monyet, tupai), kontak langsung dengan penderita, menggunakan barang-barang penderita yang terinfeksi, dan percikan liur yang terkontaminasi virus.

Tak heran kalau persebaran cacar monyet menyebar dengan cepat ke negara-negara lainnya. Jika demikian, sebenarnya cacar monyet seperti apa?

Gejala cacar monyet akan muncul setelah 5-21 hari seseorang terinfeksi virus monkeypox. Nah, kalau sudah terinfeksi, Sobat Sehat bisa mengalami beberapa gejala yang cukup khas, yaitu:

  • Sakit kepala berat.

  • Demam, suhu tubuh lebih dari 38,5 derajat celcius.

  • Keringat dingin.

  • Sakit punggung.

  • Menggigil.

  • Tubuh yang terasa lemas terus.

Pembengkakan pada kelenjar getah bening, biasanya terlihat seperti benjolan di leher, rahang, selangkangan, bawah dagu, dan bagian lainnya.

Muncul ruam-ruam di wajah dan menyebar ke bagian lainnya, seperti mulut, kaki, tangan, sampai anus. Ruam ini bisa berkembang, dari yang bentol-bentol biasa kemudian membesar hingga pecah dan berkerak.

Komplikasi Cacar Monyet

Itulah gambaran dasar dari cacar monyet seperti apa yang perlu diwaspadai. Pada dasarnya, cacar monyet memiliki peluang kesembuhan yang tinggi. Sayangnya, tanpa penanganan yang tepat, cacar monyet bisa berakhir pada komplikasi yang lebih parah.

Bahkan, komplikasi cacar monyet akan lebih berat jika terjadi pada kelompok orang rentan, seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Oleh karena itu, kalau sudah mengalami gejala-gejala di atas, jangan dibiarkan begitu saja, ya.

Sebab, komplikasi dari cacar monyet bisa membuat penyakit lebih parah, contohnya saja dehidrasi, infeksi pada paru-paru, infeksi bakteri pada kulit, peradangan pada otak, hingga kebutaan.

Cara Mencegah Cacar Monyet

Selain mengetahui cacar monyet seperti apa dan komplikasinya, Sobat Sehat juga perlu paham nih, bagaimana mencegahnya untuk menghadapi kalau cacar monyet mulai menyebar di Indonesia. berikut beberapa hal yang bisa dilakukan, contohnya:

  • Rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Sobat Sehat juga bisa rutin membawa hand sanitizer yang ada di Apotek K-24. Menggunakan sabun dan hand sanitizer dapat mencegah virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh.

  • Menerapkan praktik seksual yang sehat dengan tidak berganti-ganti pasangan.

  • Tidak pergi keluar rumah kalau ada seseorang yang terjangkit.

  • Hindari bepergian ke daerah yang terjangkit penyakit.

  • Jangan mendekati hewan pengerat atau primate yang masih liar.

  • Hindari konsumsi daging mentah.

  • Kalau bisa, lakukan vaksin cacar monyet.

Demikian ulasan tentang cacar monyet seperti apa, semoga bermanfaat. Himbauan tentang cacar monyet ini bukan untuk menakut-nakuti Sobat Sehat semua, ya, tapi sekadar memberikan “bekal” di masa depan, khususnya kalau kasus cacar monyet mulai masuk di Indonesia. Yuk, selalu jaga kesehatan bersama Apotek K-24!