Banyak wanita melihat kanker payudara sebagai momok yang sangat menakutkan. Mengapa? Karena dibandingkan dengan pria, wanita memang lebih rentan terkena penyakit ini. Apalagi semakin lama jumlah penderita kanker payudara semakin bertambah. Saat ini saja, 1 dari 8 wanita tercatat beresiko mengidap kanker payudara. Nah, untuk mengurangi resiko kanker payudara, tidak ada salahnya jika Anda mulai menerapkan kebiasaan sehari-hari berikut :
1. Menghindari paraben
Paraben dan turunannya (methylparaben, propilparaben, butylparaben) adalah zat pengawet yang sering ditemukan dalam berbagai produk makanan dan kosmetik. Menurut temuan yang dipublikasikan Journal of Applied Toxicology tahun 2004, penggunaan paraben dalam jangka waktu lama dapat membahayakan tubuh. Paraben tidak selalu dapat dipecah dan dikeluarkan oleh tubuh, sehingga bertindak sebagai estrogen yang kemudian menumpuk di organ reproduksi. Pada perempuan, hal ini dapat memicu kanker payudara. Untuk mencegah kanker payudara, berusahalah memilih produk makanan dan kosmetik berlabel “Paraben free” atau hindari menggunakan produk berparaben dalam jangka waktu yang lama.
2. Menghindari BPA
Selain paraben, Bisphenol-A atau BPA juga termasuk senyawa penyebab kanker. Bahan kimia ini nyaris bisa ditemukan di segala benda, terutama yang terbuat dari plastik, seperti botol plastik, dot bayi, hingga peralatan makan. Studi menyebutkan kandungan BPA dihubungkan dengan salah satu penyebab kanker payudara yaitu proses pubertas yang terlalu dini. Untuk upaya pencegahan, perhatikan setiap kemasan plastik dan pastikan bahannya berlabel “BPA free” atau tidak mengandung BPA. Alternatifnya, pilihlah kemasan yang terbuat dari stainless steel atau kaca daripada plastik.
3. Menghindari phthalate
Sama seperti paraben dan BPA, bahan kimia ini juga terdapat pada banyak produk, seperti pewangi udara, kosmetika, detergen, dan produk pembersih. Produk berbahan vinyl sudah bisa dipastikan mengandung Phthalate, karena zat ini bisa membuat bahan plastik menjadi lebih lembut dan lentur. Contoh yang tahun ini cukup marak diberitakan adalah gelang “loom band”, asesoris penuh kreativitas tapi mengandung 40% phthalate (sangat melebihi ketentuan Badan Pengujian Logam di Inggris yang hanya memperbolehkan kandungan Phthalate 0,1%). Pastikan label “Phthalate free” di kemasan produk yang ingin Anda beli.
4. Rajin “SADARI”
Tidak perlu langsung melakukan tes pemeriksaan di rumah sakit jika ingin mendeteksi kanker payudara. Anda cukup melakukan metode “SADARI” (periksa payudara sendiri) di rumah setiap bulan pada hari ke-7 hingga hari ke-10 setelah menstruasi. Hal-hal yang perlu diamati adalah ada tidaknya benjolan asing, perubahan bentuk, tekstur kulit, warna kemerahan, dan kerutan atau retraksi (penarikan kulit) pada payudara. Selain itu, lihat apakah ada kelainan pada puting (tertarik ke dalam) dan ada tidaknya cairan (nanah, darah) yang keluar dari puting. Segeralah berkonsultasi ke dokter jika Anda mengalami keanehan di seputar payudara, agar dapat dilakukan deteksi dini dan penanganan yang tepat.
5. Rajin berolahraga
Kegemukan dapat memicu sel lemak untuk memproduksi hormon estrogen lebih banyak. Kelebihan hormon ini dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Terlebih bila Anda masih kegemukan saat menopause atau mengalami peningkatan berat badan lebih dari 20 kg saat kehamilan. Untuk mendapatkan berat badan ideal, rajinlah berolahraga. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa rajin berolahraga (meskipun hanya ringan seperti jalan kaki ½ jam perhari) dapat menurunkan risiko kanker payudara.
6. Pola hidup sehat
Pola hidup sehat yang dimaksud antara lain tidak merokok / menghindari paparan asap rokok, tidak minum minuman beralkohol, dan makan makanan sehat. Seperti dilansir breastcancer.org, selain dapat merusak DNA pada sel, alkohol juga dapat meningkatkan level hormon estrogen dan hormon-hormon lain yang berhubungan dengan hormon-reseptor positif kanker payudara. Sedangkan rokok, bukan rahasia umum lagi, memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan salah satunya menyebabkan kanker.
Untuk makanan sehat, perbanyaklah makan ikan, sayuran hijau, dan minyak sehat seperti zaitun. Ikan tertentu seperti salmon, cod, dan tuna memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang menyehatkan dan mampu mencegah kanker atau penyakit kronis lainnya. Lemak sehat yang dibutuhkan tubuh untuk menangkal radikal bebas juga terdapat pada minyak zaitun. Sedangkan, pada sayuran berwarna hijau seperti brokoli ada antioksidan yang berperan dalam menghentikan penyebaran kanker.
Guna mendukung upaya-upaya tersebut, lakukan deteksi estrogen di rumah sakit atau di laboratorium klinik secara berkala. Jika kadar hormon estrogen Anda berlebih, konsultasikan dengan dokter untuk menemukan cara menormalkan kadar hormon tersebut.
Sumber : doktersehat.com, breastcancer.org