Sobat Sehat pernah mengalami panas dalam? Tidak
nyaman bukan rasanya? Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, keluhan tersebut juga membuat Anda sulit menentukan makanan yang akan dimakan. Oleh karena itu, cara yang terbaik adalah dengan mencegahnya.
Perlu diketahui, panas dalam bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan gejala unik dari suatu penyakit. Dalam istilah medis atau kedokteran, Istilah tersebut sebenarnya salah kaprah, karena saat diukur suhu tubuhnya, para penderita memiliki suhu tubuh yang normal.
Gajala umum ditandai dengan hal-hal berikut, tenggorokan terasa kering, sensasi terbakar di dada, bau mulut, bibir pecah-pecah, sariawan, bahkan sebagian orang juga mengalami sulit buang air besar. Lantas, apa saja ya penyebabnya?
1. Makan makanan berminyak (gorengan) dan panas
Sistem pencernaan manusia bekerja pada batas suhu tertentu. Panas makanan yang berlebih dapat menyebabkan iritasi / radang tenggorokan. Kombinasi dengan kandungan minyak yang tinggi, juga berpotensi mengganggu lapisan lendir yang melapisi saluran pencernaan.
2. Kurang serat makanan
Kurang asupan serat akan membuat organ pencernaan bekerja lebih keras. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan di dalam sistem saluran cerna yang berimbas pada panas dalam.
3. Kekurangan cairan (dehidrasi)
Dehidrasi bisa disebabkan karena suhu udara / cuaca yang panas dan kebutuhan cairan tubuh yang tidak terpenuhi (jarang minum air putih).
4. Kurang asupan vitamin C
Orang yang jarang makan buah dan sayur, tubuhnya akan kekurangan unsur gizi penting salah satunya vitamin C, vitamin yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh termasuk saat tubuh dalam kondisi lelah. Padahal, kelelahan bisa menjadi pencetus terjadinya panas dalam.
5. Kesehatan gigi dan mulut yang terganggu
Hal ini bisa disebabkan karena kebiasaan sikat gigi yang salah, sehingga menyebabkan perlukaan.
6. Ketidakseimbangan hormon
Misalnya, pada wanita yang sedang memasuki atau mengalami masa menopause. Ketidakseimbangan hormon di dalam tubuhnya bisa menyebabkan overheating (tubuh terasa panas).
7. Gaya hidup
Contohnya adalah sering menghisap rokok setelah makan atau tidak mampu mengelola stress dalam keseharian.
Nah, jika Anda terlanjur mengalami gejala tidak mengenakkan ini, minum larutan penyegar atau penghilang panas dalam bisa Anda lakukan. Namun, produk tersebut hanya menghilangkan gejalanya saja. Apabila ada penyakit yang menyertai, maka tetap diperlukan terapi obat-obatan atau tindakan medis.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. Salam Sehat :)