Sobat Sehat, vitamin adalah zat
yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Banyak orang mengonsumsi vitamin
tambahan maupun suplemen untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh mereka
selama berpuasa. Apalagi jika selama menjalankan puasa mereka tetap menjalani
rutinitas padat.
Namun, beberapa orang menolak mengonsumsi suplemen maupun vitamin tambahan karena dianggap dapat membuat tubuh kecanduan. Benarkah demikian?
Perlu Anda ketahui, suplementasi vitamin bukanlah pengganti makanan. Dilansir di klikdokter.com, Roberta Anding, MS, RD dari American Dietetic Association menyebutkan bahwa vitamin tambahan dapat mengisi kesenjangan gizi pada menu Anda, tetapi kekuatan utama tetaplah ada pada piring Anda (yaitu makanan utuh), bukan pada pil.
Jadi, jika Sobat Sehat berhenti mengonsumsi suplemen atau vitamin tambahan kemudian merasa lemas, bukan berarti Anda mengalami kecanduan. Yang sebenarnya terjadi adalah kebutuhan nutrisi tidak tercukupi sehingga tubuh menjadi tidak bertenaga.
Nah, sebelum mengonsumsi suplemen atau vitamin tambahan, sebaiknya cek tiga (3) hal penting berikut ini :
1. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda memang membutuhkan suplemen atau vitamin tambahan dalam keseharian (misalnya, dalam masa penyembuhan, atau pola makan Anda saat puasa yang kurang bernutrisi).
2. Perhatikan kadar vitamin tambahan yang Anda konsumsi, karena beberapa jenis vitamin dapat memberikan efek samping bila kadarnya melebihi dosis anjuran
3. Selalu berhati-hati jika ingin mengonsumsi suplemen atau vitamin tambahan, terutama ketika Sobat Sehat sedang berada dalam perawatan obat-obat tertentu. Beberapa jenis suplemen dan vitamin dapat mengganggu fungsi kerja obat dalam tubuh. Oleh karena itu, penting sekali berkonsultasi dengan dokter dan atau apoteker.
Semoga bermanfaat. Salam Sehat :)