Lemak ternyata mirip dengan bisnis properti: semuanya tentang lokasi. Beda sebaran lemaknya, beda pula tipe obesitasnya. Dengan mengetahui tipe obesitas, kita sebenarnya juga bisa mengetahui risiko penyakit dan jenis olahraga yang tepat.
Seseorang dapat dinyatakan obesitas dengan cara menghitung indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh (IMT) adalah perhitungan yang menggunakan indikator berat badan per tinggi badan (dalam meter kuadrat). Meskipun IMT tidak dapat memperlihatkan persebaran persen lemak tubuh secara sepenuhnya, perhitungan ini dapat menjadi pemantau status gizi secara sederhana dan mudah.
Seseorang dikatakan obesitas jika memiliki IMT lebih dari 25. Ukuran normal jika berada direntang 18,5 sampai 22,9.Sebagai catatan, IMT tidak berlaku bagi para atlet dan kurang sensitif untuk orang usia lanjut.
Di Indonesia, gizi lebih atau obesitas menunjukkan data yang cukup mencengangkan. Menurut Riskesdas 2013, angka kejadian obesitas pada laki-laki mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya. Begitu pula yang terjadi pada perempuan dewasa. Peningkatan kejadian obesitas pada perempuan bahkan naik sekitar 18 persen.
Padahal seseorang yang mengalami obesitas akan mengalami beberapa risiko penyakit lain diantaranya hipertensi, dislipidemia, diabetes sampai penyakit jantung.
Ada beberapa bentuk obesitas yang dialami seseorang. Berdasarkan distribusi lemak dalam tubuh ada dua kelompok obesitas, yaitu :
1. Tipe android (buah apel)
Pada tipe ini penumpukkan lemak terjadi pada bagian tubuh atas seperti dada, pundak, leher dan muka. Dikatakan tipe android karena pada obesitas ini tubuh akan menyerupai bentuk dari buah apel. Kondisi ini biasanya terjadi pada pria dan atau wanita yang sudah menopause.
Tipe android memiliki potensi risiko lebih tinggi terhadap penyakit yang berhubungan dengan metabolisme lemak dan glukosa (jantung, diabetes, stroke, hipertensi) karena timbunan lemak yang terjadi merupakan lemak jenuh. Meskipun begitu, pada obesitas tipe android akan lebih mudah untuk menurunkan berat badan. Penurunan berat badan untuk tipe obesitas ini dapat terlihat dengan mengikuti olahraga yang tepat dan diet yang benar.
2. Tipe Ginoid (buah pir)
Berbeda dari tipe sebelumnya, pada obesitas ini umum diderita oleh wanita. Penumpukan lemak terjadi pada bagian bawah sekitar perut, pinggul, paha dan pantat. Karena lemak yang menumpuk adalah lemak tak jenuh, tipe obesitas ini relatif lebih aman dibanding tipe sebelumnya. Namun pada tipe ini lemak sulit dibakar, sehingga untuk menurunkan berat badan akan lebih sulit.