Dunia sepakbola Indonesia tengah berduka karena kepergian sosok kiper Persela Lamongan, Chairul Huda, yang meninggal karena benturan saat membela tim kebanggaannya. Saat akan mengamankan bola, Chairul Huda bertabrakan dengan rekan se-timnya pada area dada dan kepala. Setelah sempat kesakitan, kemudian tak sadarkan diri, Chairul dilarikan ke UGD RSUD dr. Soegiri Lamongan dengan ambulans. Namun, sayang nyawanya tidak dapat tertolong. Menurut tim dokter yang menanganinya, Chairul mengalami trauma benturan di area dada dan rahang bawah yang bisa menyebabkan henti jantung dan henti otak. Pada kasus ini, benturan yang dirasakan Chairul tentunya sangat keras hingga sebabkan trauma tersebut.
Benturan pada kepala memang sangat berbahaya karena di kepala terdapat berbagai pembuluh yang berfungsi untuk menyampaikan atau mengirim informasi pada otak. Benturan tepat pada kepala baik muka ataupun kepala bagian belakang, dapat menyebabkan cedera di kepala. Cedera kepala sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu cedera ringan, sedang dan berat.
Cedera kepala ringan umumnya terjadi karena benturan pada bagian luar kepala. Ada sedikit benjolan ataupun luka terbuka, namun pasien tidak kehilangan kesadaran. Selain itu, mungkin orang yang terluka merasa mual dan pusing hingga muntah sekali atau dua kali. Bila Anda hanya mengalami gejala tersebut setelah mengalami benturan di kepala, maka Anda termasuk mengalami cedera kepala ringan.
Cedera kepala sedang memiliki gejala yang lebih serius bila dibandingkan dengan cedera kepala ringan. Penderita mungkin akan kehilangan kesadaran untuk beberapa saat, ada juga yang kehilangan ingatan sementara atau amnesia. Gejala lain yang dirasakan adalah pusing, kebingungan, terasa mengantuk, mual, dan muntah. Perhatikan pula pada area mata karena biasanya terlihat memar di area mata dan juga telinga. Dapat juga keluar cairan bening dari hidung. Cairan tersebut bukanlah ingus melainkan cairan otak yang bocor karena retakan tulang tengkorak di area hidung.
Cedera kepala berat sangatlah berbahaya untuk otak. Biasanya benturan dapat terjadi karena kecelakaan atau saat berolahraga. Gejalanya terlihat jelas karena ada luka parah pada area kulit. Cedera ini diikuti juga dengan cedera pada leher, lengan, dan juga sebagain besar anggota tubuh. Orang yang terluka kehilangan kesadaran sepenuhnya dan tidak bisa merespon.
Untuk mengetahui jenis cedera kepala yang dialami seseorang diperlukan diagnosis yang tepat. Diagnosis dapat dibuat dengan melihat beberapa tanda berikut ini:
Penyebab luka pada kepala, termasuk seberapa tinggi jatuhnya serta posisi jatuh
Reaksi yang muncul saat terluka, seperti hilang kesadaran atau tidak.
Gejala yang mengikuti setelah terluka, seperti muntah dan pusing.
Jenis obat yang sedang dikonsumsi saat ini.
Sejarah medis sebelumnya, apakah memiliki penyakit neurologi atau tidak.
Luka atau cedera lain di leher, dada, perut, tangan, atau kaki.
Ketika Anda atau rekan terbentur kepalanya, ada baiknya segera menelpon rumah sakit terdekat. Pastikan tidak terlalu banyak bergerak untuk menghindari cedera lainnya. Lalu, perhatikan berbagai gejala yang muncul setelah benturan. Jangan sampai Anda justru memperparah cedera karena melakukan hal yang tidak diperlukan.
Sumber: Berbagai Sumber