Tidak hanya tren melainkan sebagai kegiatan rutin orang kekinian melakukan Selfie. Selfie atau swafoto ini tadinya dilakukan dengan tujuan untuk bersenang-senang dan berbagi. Kini Selfie tak lagi seperti dulu, ada yang mencoba melakukannya dengan tujuan memamerkan kegiatan yang sangat menakjubkan dibarengkan dengan aksi menantang maut. Nah hal seperti inilah yang berdampak mengerikan bagi nyawa pelakunya sendiri. Salah satunya selfie ditempat-tempat berbahaya, mulai dari pinggir jurang, tebing, gedung tinggi dan nyawanya sendiri taruhannya.
Dikutip dari DetikNet, psikolog Ratih Zullhaqqi MPsi mengatakan "Ketika orang melakukan sesuatu itu berkaitan dengan kognitif. Semakin tua seharusnya dia akan semakin baik dalam membuat keputusan. Kenapa bisa melakukan selfie ekstrem, biasanya ada drive (dorongan)," Drive merupakan dorongan-dorongan untuk melakukan suatu hal dalam bahasa Psiklogi. Seseorang yang kejiwaannya tak kuat, akan melakukan tindakan tanpa pikir panjang.
Selfie tersebut masuk dalam kategori ektrem, dan kebanyakan pelakunya ingin menunjukkan eksistensi dirinya. Karena foto selfie yang biasa dirasa tak cukup menarik perhatian, akhirnya melakukan selfie di tempat - tempat yang ekstrem cenderung bahaya. Media telah merilis berbagai kasus kematian akibat terjatuh dari gedung tinggi akibat selfie. Kebanyakan mereka melakukannya dengan spontan dan tanpa niat memikirkan keselamatan.
Sumber : detik.com