Jika diberi pertanyaan “siapa yang harus diimunisasi ?”, mungkin sebagian besar dari Anda akan menjawab : anak-anak. Padahal selain anak-anak, imunisasi juga dibutuhkan bagi orang dewasa. Tidak percaya ?
Kenali lebih dulu, apa perbedaan imunisasi dengan vaksinasi ?
Banyak orang beranggapan bahwa imunisasi sama dengan vaksinasi. Ya, jika dilihat dari tujuannya memang sama, yaitu untuk meningkatkan imunitas (kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit). Namun, ada perbedaan antara keduanya yang sebaiknya Anda tahu.
Imunisasi terdiri dari imunisasi pasif dan aktif. Imunisasi pasif merupakan pemberian *antibodi yang berasal dari luar tubuh (*zat yang bertugas melawan kuman / virus). Secara alamiah, imunisasi pasif diperoleh sejak dalam kandungan dan juga melalui pemberian ASI, tetapi ada juga yang buatan yaitu dengan memasukkan serum antibodi. Imunisasi pasif bersifat temporer.
Imunisasi aktif merupakan upaya merangsang pembentukan antibodi dengan memasukkan antigen (kuman / virus) ke dalam tubuh. Jika suatu saat terjadi infeksi ulang, antigen tersebut sudah dapat dikenali oleh antibodi. Imunisasi aktif ada yang bersifat alamiah (setelah tubuh sembuh dari penyakit) dan ada juga yang buatan (diperoleh melalui vaksinasi). Pada vaksinasi, antigen yang dimasukkan sudah dilemahkan sehingga tidak sampai menimbulkan penyakit tetapi cukup efektif membentuk antibodi. Nah, vaksinasi inilah yang lebih dikenal orang sebagai imunisasi.
Mengapa vaksinasi untuk orang dewasa belum populer di Indonesia ?
Di Indonesia, vaksinasi untuk orang dewasa memang belum sepopuler jika dibandingkan di negara-negara maju. Contohnya di Amerika, hari peduli imunisasi dewasa bahkan rutin diperingati, yaitu setiap bulan Oktober. Berdasarkan data DepKes RI, vaksinasi untuk orang dewasa sebenarnya sudah mulai digalakkan. Namun, sasarannya masih terbatas pada jamaah haji, TKI, dan wanita hamil. Beberapa penyebabnya adalah :
· belum semua layanan kesehatan menyediakan vaksinasi untuk orang dewasa karena terkendala biaya pengadaan dan biaya operasional,
· kurangnya himbauan / saran dokter sehingga banyak orang yang tidak tahu,
· salah pengertian di masyarakat bahwa vaksinasi hanya untuk anak-anak, dan
· adanya keraguan masyarakat terhadap keamanan vaksinasi.
Apa saja anggapan yang salah tentang vaksinasi dan bagaimana faktanya ?
· Vaksinasi memiliki efek samping. Fakta: seperti halnya obat dan makanan, tidak semua orang dapat mentolerir dengan baik, contohnya reaksi alergi. Hal tersebut juga terjadi pada vaksin. Beberapa jenis vaksin menyebabkan demam dan pembengkakan pada daerah bekas suntikan. Namun, keputusan untuk tidak melakukan vaksinasi akan jauh lebih beresiko untuk terjadi dan menularnya penyakit. Vaksinasi seoptimal mungkin dilakukan dengan mengikuti standar keamanan WHO, yaitu tidak menyakiti dan membahayakan orang yang divaksinasi.
· Vaksinasi butuh biaya tinggi. Fakta: biaya untuk melakukan vaksinasi akan lebih ringan bila dibandingkan dengan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan.
· Vaksinasi cukup sekali seumur hidup. Fakta: ada jadwal yang sudah direkomendasikan untuk vaksinasi dewasa, karena beberapa jenis vaksin perlu pengulangan untuk meningkatkan sistem kekebalan secara utuh.
· Imunisasi untuk anak-anak lebih penting daripada orang dewasa. Fakta: imunisasi untuk anak-anak dan dewasa sama pentingnya.
Siapa saja kelompok usia dewasa yang memerlukan vaksinasi ?
· Petugas kesehatan. Perlu diberikan vaksin hepatitis B, varisela, dan influenza.
· Orang dengan HIV AIDS (ODHA). ODHA mengalami penurunan kekebalan tubuh, sehingga perlu diberikan vaksin influenza, hepatitis A, dan hepatitis B.
· Wanita muda. Perlu diberikan vaksin untuk pencegahan HPV (virus penyebab kanker serviks), bisa dimulai sejak usia 11 – 14 tahun.
· Wanita hamil. Perlu diberikan vaksinasi TORCH untuk pencegahan Toksoplasmosis, Rubella, CMV, dan Herpes Simplex yang dapat menyebabkan cacat pada bayi yang dilahirkan.
· Lansia. Perlu diberikan vaksinasi influenza karena influenza termasuk penyakit berat bila diderita oleh orang di atas 60 tahun.
· Tenaga penyaji makanan. Perlu diberikan vaksin untuk pencegahan tifoid (thypus), karena penularannya akibat mengkonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi bakteri.
· Traveller, seperti jamaah haji, TKI, atau wisatawan. Biasanya diberikan vaksin untuk pencegahan penyakit yang ditularkan melalui udara seperti meningitis dan influenza.
Mengapa vaksinasi untuk orang dewasa penting ?
Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa vaksinasi untuk orang dewasa itu penting, antara lain :
· efektivitas imunisasi atau vaksinasi pada saat usia anak-anak tidak berlaku seumur hidup
· seiring dengan berjalannya waktu, antibodi bisa mengalami penurunan
· penyakit anak-anak dan penyakit orang dewasa berbeda
· dapat mencegah kematian 100x lipat akibat penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin dibandingkan dengan vaksinasi pada anak
· dapat mencegah terjadinya komplikasi penyakit yang lebih serius
· dapat meningkatkan produktivitas kerja
· dapat mencegah kemungkinan pengeluaran biaya perawatan yang lebih mahal jika sakit, dan
· dapat mencegah hilangnya waktu berharga bersama keluarga dan kerabat.
Banyak bukan manfaat yang bisa diperoleh dari vaksinasi untuk orang dewasa ? Ingat, dalam hal penyakit, mencegah akan lebih bijaksana daripada mengobati.
Sumber : health.detik.com, imunitas.net,