Tahun ini, tepat pada tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaan yang ke-69. Untuk kedua kalinya, keluarga besar PT K-24 Indonesia secara resmi menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI tersebut.
Bertempat di lapangan K-24 Academy, upacara diadakan pada hari Minggu (17/08) dan dimulai pukul 07.30 WIB. Upacara ini diikuti oleh karyawan PT K-24 Indonesia dari berbagai divisi, distributor obat KDE, K-24 Academy, perwakilan dari Hi Lab Diagnostic Center, dan juga siswa-siswi SMK Pelita Bangsa.
Tema yang diusung kali ini adalah “Dengan semangat proklamasi 17 Agustus 1945 kita dukung suksesi kepemimpinan nasional hasil pemilu 2014 demi kelanjutan pembangunan menuju Indonesia yang makin maju dan sejahtera”
“MERDEKA!!”
Demikian dr. Gideon Hartono (Direktur Utama PT K-24 Indonesia) selaku pembina upacara menyapa seluruh peserta. Sapaan tersebut dibalas para peserta dengan tidak kalah semangat meneriakkan kata “MERDEKA !”.
Dalam sambutannya, dr. Gideon mengemukakan bahwa pekik kemerdekaan tidak akan semudah saat ini bila dibandingkan pada era penjajahan. Untuk itu, ia mengajak peserta upacara flashback sejenak mengingat pertama kali organisasi Boedi Oetomo berdiri (20 Mei 1908) yang diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Juga saat para pemuda dan pemudi Indonesia mengikrarkan persatuan (28 Oktober 1928) atau yang lebih dikenal sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Jika dilihat dari angka tahun, kedua hari bersejarah tersebut mempunyai selisih yang cukup jauh dari tahun kemerdekaan RI (1945). Namun, ada persamaan yaitu jauh sebelum kemerdekaan diraih, bangsa Indonesia sudah mempunyai mimpi dan tekad untuk bersatu padu merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Peserta juga diingatkan pada politik “devide et impera” yang dilakukan Belanda untuk memecah belah bangsa Indonesia. Pada masa itu, masyarakat Indonesia dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu : Eropa, Asia timur (Tionghoa, Jepang), dan Inlander (pribumi). Namun, berkat perjuangan dan pengorbanan para pahlawan untuk mempersatukan bangsa Indonesia, pada akhirnya kemerdekaan pun dapat diraih.
Kembali ke era sekarang, dr. Gideon menyadari betul bahwa dalam pemilihan umum (pemilu) 9 Juli lalu, masing-masing orang (termasuk para karyawannya) pasti mempunyai pilihan yang berbeda-beda. Ada yang mendukung capres dan cawapres nomor 1, ada pula yang mendukung nomor 2. Hak memilih & menyampaikan aspirasi masing-masing orang dalam “pesta demokrasi” dilindungi oleh Undang-Undang.
Terkait dengan beberapa kilas balik sejarah Indonesia yang ia disampaikan, dr. Gideon menekankan, ”Jika kita tidak ingin sejarah kembali terulang, maka kita harus terus membangun persatuan Indonesia. Kemerdekaan harus diisi dengan upaya bersama memerangi kebodohan, kemiskinan, dan ketidaksejahteraan. Perbedaan yang ada bukanlah penghambat untuk membangun persatuan Indonesia demi kepentingan nasional.”
Oleh karena itu, dr. Gideon mengamanatkan para peserta untuk lebih memaknai filosofi Logo K-24 yaitu “hidup harmonis di tengah kemajemukan”, termasuk keberagaman terhadap dukungan capres dan cawapress. Ia menghimbau agar siapapun presiden terpilih nantinya bisa diterima dengan suka cita.
Usai upacara bendera, acara dilanjutkan dengan halal bihalal, pemotongan tumpeng, lomba-lomba yang identik dengan 17-an (balap karung, tarik tambang), dan pembagian hadiah bagi para pemenang untuk masing-masing kategori lomba. Berbeda dengan tahun sebelumnya, sepekan sebelum hari H (5 - 12 Agustus) perusahaan juga mengadakan beberapa kompetisi olahraga (badminton, pingpong, dan futsal) yang sifatnya internal.
Program kegiatan yang baru digalakkan 2 tahun terakhir ini, diharapkan dapat meningkatkan semangat para karyawan PT K-24 Indonesia menyambut Hari Kemerdekaan RI, dan dapat memaknai kemerdekaan lebih dalam melalui pelayanan kepada seluruh masyarakat Indonesia.