Pesan berantai yang disebarkan melalui grup chat tentu sering membuat orangtua khawatir. Pasalnya, terkadang pesan tersebut dapat diragukan kebenarannya. Padahal, orangtua sudah sangat khawatir dan mengira pesan tersebut benar. Salah satu pesan berantai yang sudah meluas adalah informasi mengenai pancaran Wi-Fi yang dapat menyebabkan kanker anak. Apakah hal ini benar?
Penelitian tentang radiasi Wi-Fi terhadap perkembangan kanker pada anak ini dilakukan oleh peneliti di Saudi Arabia dan diterbitkan dalam Journal of Microscopy and Ultrastructure. Penelitian tersebut pun mengundang perdebatan di antara ilmuwan dan ahli kesehatan di dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun segera mengeluarkan pernyataan resmi mengenai hasil penelitian tersebut.
Sebelum mengetahui yang keterkaitan antara radiasi Wi-Fi dengan perkembangan sel kanker, penting bagi Anda untuk mengetahui terlebih dulu seperti apa radiasi Wi-Fi yang dimaksud. Perangkat Wi-Fi yang sering ditemukan di rumah, perkantoran, maupun tempat umum, memancarkan sinyal Wi-Fi. Sinyal tersebut menghasilkan radiasi elektromagentik yang merupakan gabungan dari medan listrik dan medan magnet. Radiasi inilah yang diklaim sebagai pemicu kanker pada anak.
Keresahan yang muncul di masyarakat akibat hasil penelitian tersebut pun akhirnya dapat mereda ketika Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa radiasi Wi-Fi TIDAK MEMICU KANKER, baik bagi orang dewasa maupun pada anak-anak. Penelitian yang diprakarsai oleh WHO untuk membuktikan pernyataan tersebut ternyata menunjukkan bahwa kanker yang diderita oleh anak-anak tersebut disebabkan oleh faktor risiko lain, bukan karena radiasi Wi-Fi.
Setiap perangkat Wi-Fi tentu sudah memiliki standar khusus yang direkomendasikan oleh ahli, terkait dengan aturan frekuensi dan tingkat radiasi yang terbukti aman bagi manusia segala usia. Oleh karena itu, Anda tidak perlu khawatir lagi dan jangan langsung percaya pesan berantai ya!