Saat bayi sudah berusia 2 tahun, tentunya orang tua sudah harus mulai memikirkan jenis susu formula yang diberikan agar kebutuhan nutrisi bayi tetap terpenuhi. Seperti yang telah diketahui, sebagian bayi ada yang alergi terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi sehingga menimbulkan efek samping seperti mencret, diare, batuk, mata berair, hingga gatal-gatal. Mungkin Anda jadi bertanya-tanya, apakah bayi Anda memiliki alergi terhadap susu sapi?
Alergi terhadap susu sapi terjadi karena adanya reaksi terhadap sistem kekebalan tubuh ketika protein susu sapi masuk ke dalam tubuh. Karena protein tersebut masih asing, maka tubuh akan menghasilkan antibodi bernama imunoglobulin E (IgE) yang berfungsi menangani alergi yang terjadi di dalam tubuh. Antibodi tersebut mengomando tubuh untuk memproduksi histamin dan berbagai zat kimia lain yang dapat menimbulkan efek gatal-gatal dan reaksi alergi lainnya.
Bayi yang lebih berisiko untuk memiliki alergi terhadap susu sapi ini biasanya memiliki beberapa faktor yang dapat memicu, di antaranya adalah:
1. Sudah memiliki alergi terhadap hal lain
2. Mengalami kelainan kulit yang disebut dengan eksim atopik
3. Dalam riwayat keluarga memiliki anggota keluarga yang alergi terhadap suatu jenis makanan
4. Usianya masih muda sehingga pencernaan belum berkembang sempurna
Hanya sedikit anak yang mengalami alergi terhadap susu sapi hingga ia dewasa. Umumnya, alergi terhadap susu sapi akan berhenti ketika usianya sudah mencapai 4 tahun. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang sudah semakin sempurna. Oleh karena itu, orang tua tak perlu khawatir. Bila ragu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum memberikan susu formula bagi si kecil. Bila memang mengalami alergi susu sapi, maka tak perlu khawatir, karena terdapat banyak susu kesehatan lain yang bisa menjadi penggantinya. Pastikan untuk mendapatkan susu formula di Apotek K-24 ya!