Mungkin tidak ada yang belum pernah terserang demam sebelumnya. Hampir setiap orang pernah merasakan demam, apalagi anak-anak. Saat anak terserang demam, tentunya Anda merasa khawatir dan ingin segera meredakan panasnya sesegera mungkin. Banyak orang yang salah mengira demam sebagai penyakit. Namun, sesungguhnya demam bukanlah penyakit melainkan indikasi terhadap penyakit lain. Bisa jadi demam yang diderita anak menjadi gejala dari penyakit yang lebih serius, namun bisa juga demamnya segera menghilang ketika penyakitnya sudah ditangani.
Demam dapat muncul karena berbagai hal. Biasanya seseorang terserang demam karena terlebih dahulu terserang flu atau magh. Namun, bisa juga demam yang Anda rasakan muncul karena indikasi penyakit lainnya. Beberapa penyakit yang diawali dengan demam adalah infeksi pada telinga, paru-paru, kulit, tenggorokan, kandung kemih, atau ginjal. Selain itu, kondisi-kondisi lain yang menyebabkan pembengkakan juga akan memicu terjadinya demam. Saat meminum obat, suhu tubuh juga dapat meningkat karena itu merupakan efek samping obanya. Penyakit kanker dan vaksinasi juga bisa menjadi penyebab munculnya demam.
Mungkin tidak mudah untuk menentukan jenis penyakit yang mungkin diderita bila indikasinya hanya demam saja. Oleh karena itu, ada baiknya Anda menurunkan demamnya dengan perawatan yang sederhana. Sebagai contoh, Anda bisa mengkonsumsi obat-obatan seperti ibuprofen, aspirin, atau parasetamol. Dengan demikian, demam dapat diturunkan dan Anda bisa sedikit lebih lega.
Lalu, haruskah mengunjungi dokter?
Sebaiknya Anda mengunjungi dokter ketika anak Anda terlihat sangat sakit, matanya sayu, memiliki imun tubuh yang lemah, kejang, dan disertai dengan gejala lain seperti sakit tenggorokan, pusing, leher tegang, dan sakit pada telinga. Satu lagi, meskipun demam pada anak tidak disertai dengan gejala lain, ada baiknya Anda tetap membawa anak ke dokter apabila demam tidak kunjung turun selama tiga hari. Dengan demikian dapat diberikan penanganan yang tepat sesegera mungkin.
Sumber: Webmd.com