Air hangat dikenal memiliki segudang manfaat bagi tubuh. Selain dinilai dapat mengurangi stress dan kelelahan, penelitian pun mengungkapkan jika berendam dengan air hangat dapat mengurangi peradangan bahkan meningkatkan metabolisme tubuh.
Namun apakah benar mandi dengan air hangat juga bermanfaat untuk penyakit metabolik seperti diabetes?
Menurut sebuah studi di Inggris yang diterbitkan pada Oktober 2018, pada 10 pria yang memiliki masalah berat dana dan jarang berolahraga, berendam di kolam panas selama 1 jam bisa menurunkan kadar gula darah dan mengurangi peradangan.
Temuan ini kemudian dibandingkan oleh para peneliti di Loughborough University pada 8 pria yang tidak banyak bergerak dengan berat badan yang sama. Di dalam suhu air bak mandi sebesar 39 derajat celcius, pra partisipan pun kemudian diminta merendam tubuhnya sampai dengan leher.
Dalam kurun waktu 1 jam, para peneliti kemudian memeriksa tekanan darah, suhu tubuh, hingga detak jantung partisipan setiap 15 menit. Sampel darah para partisipan juga diambil saat sebelum dan sesudah berendam air panas. Selama kurang lebih dua minggu, para partisipan ini pun juga diminta untuk mandi air panas selama 10 kali dan menjalani lebih banyak lagi tes darah.
Hasil menunjukkan adanya penurunan keseluruhan kadar gula darah dan kadar insulin. Peradangan ringan pun menurun saat beristirahat.
Meski begitu, penelitian ini hanyalah penelitian kecil. Selain itu, dalam penelitian tersebut pun tak diberi tahu secara pasti harus sering mandi air panas untuk menurunkan gula darah. Hal ini pun dianggap hanya mitos.
Mandi dengan air hangat mungkin memang bisa mengendalikan stress dan meredakan peradangan. Namun, hal ini belum dikatakan dapat mencegah penyakit diabetes.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, jutaan orang dewasa mungkin memiliki kadar gula darah yang tinggi. Bahkan, 90 persen dari mereka pun tak mengetahui jika gula darah mereka terlalu tinggi.
Umumnya penyebab paling tinggi terjadi lonjakan gula darah adalah kelebihan berat badan, memiliki riwayat penyakit diabetes, juga kurang olahraga.
Karenanya, untuk menghindari risiko diabetes, Anda bisa melakukan aktivitas fisik secara teratur dan membatasi asupan gula agar berat badan tetap ideal.
Source:
Dikutip dari berbagai sumber