Selama ini orang beranggapan jika penyakit menular seksual hanya menular golongan tertentu, misalnya seperti para pekerja seks komersial. Padahal semua orang memiliki risiko terkena penyakit ini lho.
Dilansir dari CNN Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan lebih dari satu juta orang di dunia terdiagnosa menderita penyakit menular seksual setiap harinya. Penyakit yang menyerang organ seksual ini meliputi klamidia, gonore, trikomoniasis, dan sifilis.
Menurut data dari WHO yang dihimpun dari seluruh dunia, pada pria dan wanita berusia 15-49 tahun pada tahun 2016, diperkirakan terdapat 127 juta kasus klamidia baru, 156 juta trikomoniasis, 87 juta kasus gonore, dan 6,3 juta kasus sifilis yang menyebabkan lebih dari 200 ribu jumlah bayi lahir mati setiap tahunnya.
Penularan penyakit kelamin terjadi melalui hubungan intim dan kontak seksual lainnya. Tak hanya menular melalui hubungan seks melalui penetrasi antara penis dengan vagina, namun juga bisa menyebar melalui seks anal, dan oral tanpa kondom.
Risiko seseorang terjangkit penyakit kelamin pun akan meningkat jika memiliki lebih dari satu pasangan seksual. Meski begitu, seseorang yang hanya memiliki satu pasangan seperti suami dan istri pun juga masih berisiko terserang penyakit kelamin. Sebab, meskipun Anda dan pasangan tak melakukan kegiatan seksual dengan orang lain, rupanya riwayat seksual di masa lalu juga bisa berpengaruh. Misalnya jika salah satu pasangan ternyata sering berganti-ganti pasangan seksual, ia berisiko terkena penyakit menular seksual dari pasangan sebelumnya yang mungkin terinfeksi.
Bahkan, beberapa penyakit juga bisa ditularkan dari ibu ke anak saat masa kehamilan atau persalinan. Misalnya seperti klamidia, gonore, dan sifilis. Sifilis pun dapat menular melalui kontak dengan darah yang terinfeksi.
Penyakit menular seksual sejatinya bisa diobati dan disembuhkan dengan antibiotik atau antivirus. Sayangnya, sebagian besar infeksi ini bisa terjadi tanpa adanya gejala dan bahkan banyak orang yang tidak menyadari jika dirinya telah menderita infeksi tersebut. Tak hanya itu, rasa malu dan stigma yang melekat di masyarakat pun terkadang membuat orang semakin enggan untuk mengobati penyakit menular seksual. Hal ini tentu membuat risiko penularan seksual semakin meningkat.
Padahal jika tidak terobati, penyakit menular seksual bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Misalnya seperti infertilitas, kelahiran mati, kehamilan ektopik, hingga peningkatan risiko HIV.
Oleh sebab itu, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami keluhan pada organ intim. Selain itu, Anda pun perlu memeriksakan diri jika pasangan Anda diketahui mengidap penyakit menular seksual atau jika Anda kerap melakukan hubungan seksual yang berisiko. Misalnya seperti tanpa menggunakan kondom, salah dalam menggunakan kondom, hingga sering bergonta-ganti pasangan.
Source:
Dikutip dari berbagai sumber