Varian baru Omicron atau B.1.1.529 merupakan varian baru virus corona yang berasal dari Afrika Selatan. Varian ini pertama kali terdeteksi pada 24 November 2021. Varian ini diduga memiliki penularan lebih cepat dan bisa memicu reinfeksi COVID-19. Menurut Epidemolog dari Griffith University, Dicky Budiman, varian Omicron ini berpotensi menjadi masalah besar bagi dunia.
Meskipun memiliki gejala yang terbilang ringan, namun varian ini memiliki gejala yang tak biasa dan lebih mudah menyebar jika dibandingkan dengan varian Delta. Kecepatan penularan bisa mencapai lebih dari 500 persen atau 5 kali lipat dibandingkan dengan virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan.
Varian bari B.1.1.52 Omicron bahkan ditetapkan oleh WHO sebagai Variant of Concern (VoC), yaitu varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat infeksi Covid-19. Tak hanya itu, Omicron juga berpotensi meningkatkan penularan atau kematian, bahkan mempengaruhi efektivitas vaksin.
Dilansir dari Detik Health, menurut Angelique Coetzee, dokter dari Afrika Selatan, pasien tidak mengalami batuk atau sakit tenggorokan serta gejala umum yang ditemukan pada varian sebelumnya. Gejala varian Omicron berupa sakit kepala, kelelahan ekstrem, nyeri otot, dan tidak enak badan.
WHO menginfokan belum ada data resmi mengenai perbedaan gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron dengan varian lainnya. Namun pada kasus awal yang terjadi pada anak-anak muda, gejalanya cenderung ringan. Meski begitu, WHO mengingatkan jika semua varian bisa memicu gejala berat bahkan kematian pada orang-orang yang rentan.
Dilansir dari Kumparan.com, epidemiolog UGM, Bayu Satria Wiratama mengatakan jika Omicron diduga lebih menurunkan efektivitas vaksin jika dibandingkan dengan varian Delta. Namun masih diperlukan studi lebih lanjut untuk memastikannya.
Vaksin yang sudah ada masih bisa melindungi dari gejala parah akibat mutasi virus yang signifikan seperti Omicron. Akan tetapi belum ada jawaban mengenai seberapa besar efektivitasnya.
Sobat Sehat, kita wajib waspada ya karena kasus varian Omicron di Indonesia sudah ditemukan pada pertengahan Desember lalu. Untuk mencegah penularan Covid-19 varian Omicron ini pastikan untuk tetap menerapkan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Satu lagi, kurang juga bepergian ke luar negeri.
Bila Sobat Sehat mengalami gejala-gejala Covid-19 jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.