Berdasarkan data dari WHO, ada sekitar 1,13 miliar orang di dunia yang mengidap penyakit hipertensi. Hal ini menandakan bahwa 1 dari 3 orang di dunia pasti memiliki penyakit hipertensi. Bahkan, jumlah tersebut akan terus meningkat, hingga pada tahun 2025 diperkirakan akan bertambah menjadi 1,5 miliar. Jika demikian, sebenarnya apa itu hipertensi dan apakah berbahaya untuk kesehatan?
Sementara di Indonesia sendiri penderita hipertensi jumlahnya bisa mencapai lebih dari 60 juta. Selain itu, angka kematian akibat hipertensi di Indonesia ini sebesar 427.218 pada tahun 2019 lalu. Artinya, penyakit hipertensi juga menjadi perhatian pemerintah karena masih banyak penderita hipertensi yang tidak mengetahui bahwa dirinya terjangkit penyakit tersebut.
Hipertensi adalah sebuah kondisi ketika tubuh Sobat Sehat memiliki tekanan darah di atas 120/80 mmHg. Oleh karenanya, hipertensi biasanya juga disebut dengan gangguan darah tinggi. Apabila tidak segera ditangani dengan tepat, darah tinggi dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya.
Beberapa penyakit akibat darah tinggi yang dapat mengancam nyawa adalah gagal jantung, serangan jantung, stroke, dan penyakit ginjal. Hipertensi juga termasuk dalam kelompok penyakit the silent killer karena penderita tidak akan merasakan gejala hingga tekanan darahnya sudah sangat tinggi.
Melihat penjelasan di atas, penting rasanya untuk mengetahui penyebab dan gejala penyakit selain dari apa itu hipertensi. Ada dua jenis hipertensi, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Penyebab hipertensi primer ini belum diketahui karena cenderung bertahap.
Sedangkan ada beberapa kondisi yang menyebabkan hipertensi sekunder, seperti masalah ginjal, masal tiroid, cacar bawaan, tumor kelenjar adrenal, dan obstruktif sleep apnea (OSA). Selain itu, terdapat pula faktor-faktor yang mendorong penyakit hipertensi, di antaranya:
Usia di atas 65 tahun.
Sering mengonsumsi makanan dengan garam tinggi.
Obesitas.
Jarang berolahraga.
Sering mengonsumsi kafein dan alkohol.
Memiliki kebiasaan merokok.
Stres yang tidak terkontrol.
Meskipun kebanyakan penderita hipertensi ini berasal dari kalangan orang tua, tapi hipertensi tetap bisa terjadi pada anak-anak atau anak muda. Oleh karena itu, Sobat Sehat harus selalu berhati-hati.
Orang yang memiliki darah tinggi biasanya mengalami beberapa gejala, seperti sakit kepala, mimisan, nyeri dada, telinga berdengung, masalah penglihatan, dan sesak napas. Pada kasus yang sudah serius, gejalanya akan berupa kelelahan, merasa cemas, mual, tremor otot, dan adanya darah dalam urine.
Selain dengan melihat gejalanya, apa itu hipertensi (tekanan darah tinggi) ini bisa dicek secara berkala secara mandiri. Contohnya saja dengan menggunakan tensimeter yang ada di Apotek K-24. Alat tensimeter ini bisa digunakan secara mandiri karena mudah sekali dalam menggunakannya.
Artinya, Sobat Sehat tinggal membeli alat tensimeter, yang kemudian bisa digunakan seumur hidup. Contoh tensimeter yang akan segera datang di Apotek K-24 ini adalah OMO Precisio, sebuah alat tensimeter yang sudah bisa terhubung dengan smartphone Sobat Sehat.
Selain menggunakan tensimeter, Sobat Sehat juga bisa langsung mendatangi Apotek K-24 terdekat untuk melakukan pengecekan tensi darah secara gratis. Tidak hanya memberikan pelayanan kefarmasian, Apotek K-24 juga memberikan pelayanan cek tensi darah gratis setiap hari.
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai apa itu hipertensi, penyebab, gejala, dan cara cek tensi darah yang cukup mudah. Yuk, selalu jaga kesehatan setiap hari bersama Apotek K-24, ya!