PENTOLAN BOYGROUP KORSEL SHINEE, KIM JONG-HYUN DITEMUKAN MENINGGAL AKIBAT BRIKET.

Siapa yang tidak kenal dengan SHINee. Boygroup asal Korea Selatan ini sudah dikenal luas di seluruh dunia. Bahkan di Indonesia sendiri, penggemarnya pun tak terhitung banyaknya. Namun, sayangnya kabar duka menerpa grup yang satu ini. Senin (18/12), vokalis utama SHINee, Kim Jong-hyun, ditemukan tewas di apartemen kontrakannya di kawasan Cheongdam-dong, Seoul. Sebelum ditemukan, saudara perempuan Jong-hyun mendapatkan pesan dari adiknya yang membuatnya berpikir bahwa adiknya berupaya bunuh diri. Ia langsung menelpon polisi setempat. Ketika polisi tiba, Kim Jong-hyun sudah tak sadarkan diri dengan briket batubara yang tengah dipanggang di penggorengan. Kim Jong-hyun pun dinyatakan meninggal ketika dibawa ke rumah sakit. Polisi pun mengkonfirmasi kematian Jonghyun akibat menghirup karbon monoksida dari briket yang dibakar.

Briket batubara sering digunakan oleh penduduk Korea Selatan untuk menghangatkan ruangan. Namun, penggunaannya harus dibawah pengawasan karena menghasilkan karbon monoksida. Karbon monoksida yang dihasilkan oleh briket batubara bisa menimbulkan kematian bila dihirup. Sebelumnya, kasus bunuh diri dengan cara ini sudah sering ditemukan di Korea Selatan. Sebagian besar orang yang berhasil selamat mengaku bahwa mereka memilih cara tersebut karena dianggap tidak menyakitkan karena wujud karbon monoksida tidak berwarna dan tidak berbau.

Faktanya, Dr. Paul Yip Siu-fai, direktur Pusat Riset dan Pencegahan Bunuh Diri di Universitas Hong Kong, bunuh diri dengan menggunakan karbon monoksida justru menyakitkan. Tubuh tidak mendapatkan oksigen sehingga terasa seperti dicekik. Hal ini disebabkan karena tubuh keracunan karbon monoksida.

Biasanya, briket digunakan untuk memanggang barbekyu. Normalnya, jumlah karbon monoksida atau CO yang diperbolehkan terpapar pada tubuh hanyalah 0.01% selama 8 jam dan 0.04% selama 1 jam. Jika melebih itu, pasien akan terasa pusing, mual, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, dan sesak napas. Penglihatan pun akan menjadi buram. Bila terus-terusan menghirup CO, maka penderita akan pingsan dan bahkan koma. Kematiannya pun tidak akan bisa disadari karena penghirup bisa mati sewaktu-waktu saat sedang tidur atau kehilangan kesadaran.


Sumber: HelloSehat.com