Baru-baru ini, masyarakat sedang gencar membicarakan film horor “IT Chapter 2” yang menampilkan badut sebagai tokoh antagonis utama yang meneror anak-anak. Film ini sangat laris hingga banyak orang yang menirukan peran It. Mereka berdandan seperti badut lalu mengejar orang-orang hanya untuk iseng saja. Meskipun terlihat seru, tahukah Anda bahwa beberapa orang memiliki ketakutan yang teramat sangat terhadap badut?
Ketakutan atau phobia terhadap badut disebut juga sebagai Coulrophobia. Meskipun jenis phobia ini belum termasuk dalam daftar gangguan mental American Psychiatric Association, ketakutan tersebut sangat nyata bagi sebagian orang. Seorang psikologi ahli, Dr. Melanie Phelps, mengungkapkan bahwa ketakutan akan badut dapat disebabkan oleh trauma masa kecil. Bagi anak-anak, wajah-wajah yang familiar adalah wajah keluarga, kerabat, serta pengasuhnya. Mereka tidak familiar dengan wajah orang asing. Terlebih lagi, badut biasanya memiliki komposisi wajah yang berbeda, seperti mata yang besar, mulut yang lebar, dan hidung besar berwarna merah. Karena rasa tidak familiar tersebut, anak-anak cenderung merasa takut, panik, dan merasa terancam.
Apabila rasa takut yang dialami saat masih anak-anak tidak diatasi dengan baik, rasa takut tersebut akan tetap ada meskipun anak-anak sudah tumbuh dewasa. Gejala yang dirasakan pun bisa semakin parah. Saat melihat badut, akan muncul gejala seperti pusing, gemetaran, jantung berdetak lebih cepat, sesak napas, mual, ketakutan akan meninggal, dan imajinasi liar mengenai badut. Untuk mengatasi phobia terhadap badut bagi orang dewasa tentunya tidak mudah. Harus dilakukan Cognitive Behavior Therapy atau sering dikenal sebagai terapi perilaku untuk menyingkirkan pikiran bahwa badut menyeramkan. Dokter yang memberikan terapi bisa meresepkan obat anti cemas agar gejala stres dapat mereda.
Hmm. Bila Anda juga merasakan gejala demikian saat menonton film “IT Chapter 2”, bisa jadi Anda juga sebenarnya mengidap coulrophobia. Segera kunjungi psikiater untuk memperoleh terapi yang tepat untuk mengatasi ketakutan Anda.
Sumber: CNN.com