Anda tentunya sudah sering melihat rupa tahi lalat, terutama pada wajah maupun bagian tubuh Anda. Pada dasarnya, tahi lalat adalah titik berwarna di kulit yang disebabkan oleh berkumpulnya sel melanosit yang memproduksi pigmen pada kulit. Biasanya bentuknya berupa titik kecil dengan warna kecoklatan atau kehitaman.
Tahi lalat bisa muncul sejak seseorang baru lahir, dan bisa juga bertambah banyak ketika usia mencapai 20 tahun. Rata-rata, setiap orang memiliki 10-40 tahi lalat yang tersebar di seluruh tubuh. Meskipun awalnya seseorang tidak memiliki tahi lalat, bisa saja nantinya tumbuh. Penyebab utama tahi lalat tumbuh adalah karena faktor genetik dan juga paparan sinar matahari. Tahi lalat yang sudah ada biasanya akan bertambah besar atau makin gelap.
Apakah Tahi Lalat Berbahaya?
Tahi lalat sering dikaitkan dengan kanker kulit. Namun, sesungguhnya tahi lalat tidak berbahaya meskipun jumlahnya mencapai 40. Hanya saja, mungkin Anda merasa kurang nyaman atau kurang percaya diri karena memiliki banyak tahi lalat, terutama bila tumbuh di daerah wajah. Untuk menghilangkannya, Anda bisa meminta dokter kulit untuk melakukan laser atau tindakan medis. Tindakan menghilangkan tahi lalat tidak membutuhkan waktu yang lama dan Anda tidak perlu rawat inap.
Tahi Lalat Penyebab Kanker Kulit
Meskipun tidak berbahaya, ada kalanya tahi lalat harus dihilangkan, terutama bila letaknya mengganggu seperti di dekat mata. Karena tahi lalat bisa terus tumbuh, dikhawatirkan nantinya akan mengganggu pandangan. Selain itu, tahi lalat yang berpotensi menjadi kanker kulit atau selanjutnya disebut melanoma juga harus dihilangkan. Dibandingkan tahi lalat normal, melanoma tumbuh dengan cepat, ukurannya dan bentuknya dapat berubah, warnanya dapat berubah, terkadang gatal, dan memerah. Jika Anda mencurigai tahi lalat Anda telah berkembang menjadi melanoma, ada baiknya Anda segera mengunjungi dokter kulit agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
Sumber: NHS.uk