Di tengah pandemi virus corona yang ada saat ini, berjemur di pagi hari pun seolah menjadi aktivitas yang rutin dilakukan oleh masyarakat.
Berjemur di pagi hari bermanfaat untuk menyerap UVB yang dipancarkan oleh matahari dan mengubah provitamin D menjadi vitamin D di dalam tubuh. Namun manfaat ini tidak akan efektif jika tidak disertai dengan asupan gizi seimbang. Karena fungsi berjemur adalah untuk mengaktivasi sumber vitamin D dalam tubuh agar bisa berfungsi dengan optimal. Vitamin D memiliki berbagai manfaat untuk tubuh. Misalnya seperti menutrisi tulang, sel, darah, dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh.
Belakangan ini, berbagai pendapat soal berjemur pun bermunculan di media sosial. Misalnya saja mengenai waktu yang paling efektif untuk menjalani rutinitas tersebut. Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar 100% akurat. Beberapa hal yang keliru terlanjur menyebar dan justru dipercayai oleh masyarakat.
Padahal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika Anda ingin mengambil manfaat dari berjemur di pagi hari. Karena jika ada yang salah, bukan manfaat yang didapatkan namun justru akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
Lalu, kapan sih waktu yang tepat untuk berjemur di pagi hari?
Sinar matahari mengandung beberapa jenis radiasi yaitu UVA, UVB, dan UVC.
Sinar UVA muncul bersamaan saat matahari terbit, sementara UVB muncul lebih lambat karena 95% kandungannya terserap terlebih dahulu oleh ozon. Karenanya, sinar UVB baru muncul saat posisi matahari sudah lebih tinggi. Saat berjemur, sinar dari matahari yang bisa bermanfaat bagi tubuh kita adalah sinar UVB.
Agar bisa mendapatkan manfaat berjemur di pagi hari, kita perlu memperhatikan waktu yang tepat. Waktu ini juga ditentukan oleh faktor geografis. Karenanya, setiap wilayah atau negara bisa jadi memiliki rekomendasi waktu yang berbeda-beda dalam berjemur.
Untuk Indonesia yang dekat dengan garis khatulistiwa, sinar UVB muncul pada pukul 8.00-10.00 pagi atau pukul 15.00-16.00. Di waktu-waktu ini, Anda bisa berjemur untuk mengubah provitamin D menjadi vitamin D.
Hal ini secara tidak langsung mematahkan informasi yang menyebut jika berjemur di pagi hari baiknya dilakukan pada pukul 10.00 - 13.00. Pernyataan tersebut dianggap tidak akurat karena diambil dari jurnal yang tidak menyertakan analisis geografis wilayah. Karena setiap wilayah bisa jadi memiliki waktu berjemur yang berbeda-beda akibat adanya perbedaan letak secara geografis.
Selain itu, faktor lain untuk melihat manfaat dari berjemur di pagi hari adalah pigmen pada kulit yang bisa mempengaruhi seberapa lama seseorang dapat mengambil manfaat dari sinar matahari. Untuk Anda yang berkulit terang, durasi yang dianjurkan adalah 5-10 menit, sedangkan untuk Anda yang berkulit agak gelap adalah kurang lebih 15 menit.
Kira-kira apa yang akan terjadi jika kita berjemur tidak sesuai dengan anjuran?
Berjemur tanpa memperhatikan waktu dan durasi yang tepat bisa menimbulkan risiko buruk pada kesehatan kulit, misalnya saja membuat kulit terbakar hingga kanker.
Sinar UVA mampu menembus lapisan kulit yang lebih dalam, dan kadarnya akan semakin tinggi seiring dengan naiknya posisi matahari pada suatu wilayah. Sinar ini bisa menimbulkan penuaan dini seperti munculnya kerutan dan solar aging.
Meski begitu, sinar UVA tidak akan merusak DNA kulit secara langsung. Jenis sinar yang mampu merusak DNA secara langsung adalah UVB dan UVC, keduanya dapat menimbulkan kanker.
Semua risiko ini mungkin terjadi jika paparan terjadi secara berlebihan tanpa proteksi atau perlindungan apapun. Karenanya, Anda perlu menggunakan tabir surya sebelum berjemur di bawah sinar matahari.
Source:
Hellosehat.com