Di Indonesia, tanggal 18 April diperingati sebagai Hari Diabetes Nasional. Peringatan ini seolah mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit diabetes.
Diabetes merupakan sebuah penyakit yang membuat penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan kadar gula dalam darahnya. Penyakit ini bisa muncul dari beberapa faktor misalnya seperti genetik, gaya hidup, riwayat medis, hingga usia.
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan puasa. Semua orang tentunya ingin menjalani ibadah puasa, baik yang sehat ataupun sakit, tidak terkecuali bagi Anda penderita diabetes.
Saat sedang berpuasa, kadar gula darah akan cenderung mengalami penurunan. Pada saat yang sama, hormon glukagon dan katekolamin pun meningkat dan mengubah glikogen atau bentuk gula yang tersimpan dalam tubuh menjadi energi agar tubuh tidak lemas saat berpuasa. Pada waktu berpuasa yang cukup panjang, tubuh pun mengalami kekurangan glikogen sehingga produksi gula diambil dari lemak tubuh. Puasa sebenarnya menguntungkan seseorang dengan kondisi diabetes, karena pengaturan antara insulin dan hormon yang berlawanan tersebut akan berjalan dengan simbang.
Meski begitu, hal tersebut rupanya juga bisa menyebabkan gangguan pada penderita diabetes misalnya seperti hipoglikemia, hiperglikemia, diabetik ketoasidosis, dehidrasi, dan trombosis selama berpuasa.
Karenanya, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mengantisipasi gangguan tersebut saat sedang menjalani ibadah puasa. Yuk simak tips berikut!
Rutin Cek Kadar Gula Darah
Tidak adanya asupan makanan dalam tubuh bisa menyebabkan tubuh rentan kekurangan gula darah. Oleh karena itu, sebaiknya Anda memonitor kadar gula darah dengan lebih sering, misalnya saja beberapa kali dalam sehari saat berpuasa. Hal ini penting bagi penderita diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2 yang menggunakan insulin.
Jangan Ubah Pola Asupan Makanan
Pada saat sedang berpuasa, sebaiknya Anda tetap menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang seperti pada kondisi normal. Tujuannya adalah agar massa tubuh bisa tetap stabil dan kadar gula darah lebih terkontrol.
Penderita diabetes memiliki gangguan gerak lambung yang menyebabkan pencernaan dan penyerapan makanan memerlukan waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengkonsumsi karbohidrat kompleks saat sahur. Misalnya seperti nasi, gandum, atau kacang-kacangan. Dan saat berbuka puasa sebaiknya Anda mengkonsumsi karbohidrat yang lebih sederhana namun hindari untuk mengkonsumsi lemak dalam jumlah yang banyak. Jangan lupa juga untuk mengkonsumsi banyak air putih saat buka dan sahur.
Saat buka ataupun sahur pun sebaiknya Anda tidak makan terlalu banyak dalam satu tempo waktu tersebut. Karena hal ini bisa memicu hiperglikemia bagi para penderita diabetes. Anda bisa mengontrol gula darah dengan mendistribusikan porsi makanan menjadi dua hingga tiga porsi kecil untuk dimakan saat dalam periode sedang tidak puasa.
Olahraga Sebelum Buka Puasa
Aktivitas fisik pun turut memiliki peran dalam mengontrol gula darah. Gula darah akan terbakar menjadi energi saat beraktivitas. Anda tetap bisa melakukan aktivitas fisik seperti biasanya, namun jika Anda ingin berolahraga bisa dilakukan saat menjelang buka puasa atau saat malam harinya. Meski begitu, sebaiknya Anda tidak melakukan aktivitas secara berlebihan karena bisa menyebabkan penurunan kadar gula darah secara drastis.
Penderita diabetes bisa tetap berpuasa selama kadar gula darah tetap terkontrol. Namun, sebaiknya Anda segera hentikan puasa jika kadar gula dalam darah menurun hingga 60 mg/dL atau melonjak naik melebihi 300 mg/dL. Karena hal ini bisa menjadi tanda bahaya yang perlu diwaspadai. Selain itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika muncul beberapa keluhan selama berpuasa.
Source:
Sehatq.com