Melihat rambut yang rontok saat disisir, di bahu, bahkan tersangkut di jari saat merapikan rambut tentunya menjadi hal yang meresahkan. Apalagi jika jumlah helaian yang rontok ada banyak. Rambut rontok bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Misalnya seperti tidak cocok dengan shampo yang digunakanan atau kesalahan para perawatan, penuaan, hingga gejala stress bahkan depresi.
Rambut rontok memang bisa menjadi gejala depresi, meskipun bukan merupakan gejala utamanya. Saat seseorang mengalami depresi, biasanya akan terjadi gangguan hormonal dalam tubuh. Hal ini bisa berpengaruh ke mana saja, termasuk pada pertumbuhan dan kesehatan rambut dan menyebabkan rambut menjadi lebih cepat rontok dan rusak.
Stress yang berkepanjangan bisa menyebabkan depresi. Jika terjadi, hal ini pun bisa mendorong sejumlah besar folikel rambut dalam fase istirahat dan kemudian menyebabkan rambut-rambut tersebut menjadi rontok. Kehilangan beberapa helai rambut mungkin merupakan hal yang normal terjadi, karena seiring berjalannya waktu folikel rambut lama akan diganti dengan yang baru. Namun kondisi stress bisa mengganggu siklus tersebut.
Stress dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut sehingga mengakibatkan kerontokan. Meskipun stress yang berkepanjangan bisa menyebabkan depresi, namun untuk mendiagnosis kondisi ini perlu diketahui gejala-gejala lainnya.
Secara umum, depresi terjadi karena adanya penurunan emosi dan suasana hati. Kondisi ini menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari bahkan bisa membuat hilangnya fungsi seseorang sebagai individu yang utuh. Namun pada kondisi depresi yang lebih parah atau telah berlangsung dalam jangka panjang, depresi bisa ditandai dengan beberapa gejala atau perubahan fisik yang mungkin terjadi. Misalnya seperti:
Sering Menyembunyikan Perasaan Sendiri
Bagi orang yang depresi, seringkali apa yang diucapkan dari mulut tidak sesuai dengan apa yang dirasakan dalam hati atau pikiran. Begitu pula dengan emosi yang ia tampakkan, terkadang belum sesuai dengan emosi sebenarnya.
Emosi Tidak Terkontrol
Terkadang gejala depresi tidak hanya berupa tangisan atau kesedihan yang mendalam. Depresi pun bisa ditandai dengan luapan emosi yang tidak terkontrol dan mudah meledak kapan saja dan dimana saja. Bahkan orang yang mengalami depresi biasanya tidak segan untuk berteriak, memaki, hingga memukul orang yang tidak sesuai dengannya.
Kehilangan Gairah Hidup
Orang-orang dengan kondisi depresi biasanya cenderung kehilangan minat dalam melakukan aktivitas atau hobi yang sebelumnya sering dilakukan. Bahkan dalam beberapa kasus, mereka jadi membenci hobinya tersebut.
Nafsu Makan Hilang
Setiap orang memang memiliki gejala depresi yang berbeda-beda. Ada beberapa orang yang cenderung makan berlebihan saat sedang depresi. Namun dalam kondisi yang lebih berat, penderitanya dapat kehilangan nafsu makan bahkan tidak ingin makan sama sekali.
Kehilangan Harapan Hidup
Seseorang yang mengalami depresi pun cenderung kehilangan harapan hidupnya. Bahkan ia merasa tidak lagi berguna dan tidak dibutuhkan oleh orang lain. Selain itu, pada skenario terburuknya, seseorang yang mengalami depresi akan berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
Meskipun bukan merupakan gejala utama, rambut rontok bisa dibilang merupakan salah satu gejala depresi. Jika Anda mengalami rambut rontok berlebihan dan dibarengi dengan beberapa gejala yang telah disebutkan di atas sebaiknya Anda segera meminta bantuan. Jangan ragu untuk mengunjungi dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Source:
Klikdokter.com