Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang paling sering muncul saat musim penghujan tiba. Banyaknya genangan air membuat nyamuk pembawa virus dengue lebih mudah berkembang biak.
Virus DBD menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus. Penyakit ini sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. Menurut data dari Kemenkes, jumlah kasus DBD di Indonesia hingga 27 Oktober 2020 mencapai 93.178 dengan total kematian 645 kasus.
Jika tidak ditangani dengan benar, DBD bisa menyebabkan pendarahan yang dapat menyebabkan syok dan kematian. Oleh sebab itu, ada baiknya jika Sobat Sehat mengetahui fase-fase penting dalam penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk ini.
Pasien DBD biasanya akan mengalami tiga fase, mulai dari pertama kali gejala muncul hingga fase pemulihan. Berikut ini merupakan 3 Fase DBD yang sebaiknya Anda ketahui. Yuk simak selengkapnya!
Fase Demam
Pasien akan mengalami demam tinggi hingga 40 derajat celcius yang terjadi selama 2-7 hari. Tak hanya itu, pada fase ini pasien juga akan mengalami beberapa gejala lain seperti mual, muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot, hingga muncul bintik kemerahan pada kulit.
Pada fase ini, kadar trombosit pasien mengalami penurunan dengan cepat hingga kurang dari 100.000 / miroliter darah.Hal ini terjadi dalam waktu 2-3 hari. Karenanya, dokter biasanya akan memantau kadar trombosit pasien.
Fase Kritis
Setelah melewati fase demam, tak sedikit pasien yang merasa dirinya sembuh karena suhu tubuh mulai menurun. Padahal, fase ini justru merupakan fase yang paling berbahaya dalam DBD. Karena pasien berisiko mengalami perdarahan dan kebocoran plasma darah yang akan menyebabkan syok atau penurunan tekanan darah dengan drastis dan berpotensi mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan segera.
Pada fase kritis yang bisa terjadi selama 3-7 hari sejak demam ini cairan tubuh pasien harus sangat dipantau karena pasien tak boleh kekurangan bahkan kelebihan cairan.
Fase Pemulihan
Fase pemulihan terjadi selama 48-72 jam setelah fase kritis. Dalam fase ini, cairan yang keluar dari pembuluh darah akan kembali masuk ke dalam pembuluh darah. Karenanya, sangat penting untuk memantau dan menjaga cairan yang masuk dalam tubuh pasien agar tidak berlebihan. Sebab jika hal ini sampai terjadi bisa mengakibatkan kematian karena gagal jantung dan edema paru.
Saat fase pemulihan, kadar trombosit akan meningkat dengan cepat hingga mencapai angka sekitar 150.000/mikroliter darah sampai kembali ke kadar normal.
Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus yang diberikan dalam penanganan DBD. Umumnya pasien hanya disarankan untuk beristirahat dan banyak minum air putih agar tidak dehidrasi. Meski begitu, selama melewati fase-fase tersebut, kondisi penderita harus selalu dipantau. Jika muncul keluhan berupa sesak nafas, keringat dingin, hingga terjadi pendarahan, sebaiknya segera larikan pasien ke rumah sakit terdekat.
Source:
Dilansir dari berbagai sumber