Olahraga merupakan aktivitas fisik yang bermanfaat bagi kesehatan, terutama jantung. Tubuh yang aktif bergerak akan membuat proses metabolisme menjadi lebih baik dan mengurangi penumpukan lemak di bawah permukaan kulit juga pada pembuluh arteri jantung. Selain itu, olahraga juga bisa membantu menurunkan tekanan darah. Artinya, aktivitas fisik ini dapat menurunkan salah satu faktor risiko penyakit jantung, yakni hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Namun, tahukah Sobat Sehat jika ada beberapa kasus kematian manusia yang terjadi di tengah olahraga? Kondisi ini umumnya terjadi akibat gangguan fungsi jantung yang bisa menyebabkan henti jantung.
Menurut studi dari National Heart, Lung, and Blood Institute, henti jantung bisa terjadi saat olahraga berat pada orang yang memiliki masalah jantung. Studi ini juga meninjau kejadian henti jantung saat berolahraga. Kasus henti jantung bisa terjadi selama latihan dan kurang lebih 1 jam setelah olahraga dilakukan, meskipun angka kejadiannya cukup jarang.
Menurut studi tersebut, jenis latihan yang paling umum menyebabkan henti jantung adalah olahraga seperti gym, lari, bersepeda, berenang, olahraga bola basket, dan menari. Sebagian besar orang yang mengalami henti jantung ini umumnya mengeluhkan nyeri dada, tak enak badan, pusing, atau kejang sebelum pingsan.
Melakukan pemeriksaan jantung untuk deteksi dini sangatlah penting. Apalagi jika memang memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung dan sering merasakan gejala seperti sesak napas, nyeri dada, pusing, dan lemas.