PEMANIS BUATAN, ALTERNATIF PENGGANTI GULA BAGI PENDERITA DIABETES

Berbicara tentang diabetes mellitus (DM) sangat identik dengan diet rendah kalori atau rendah gula. Penderita DM biasanya disarankan dokter untuk menjalani diet tersebut agar kadar gula darahnya dapat turun mendekati normal. Oleh karena itu, beberapa jenis gula alami dan produk olahannya (permen, selai, sirup, susu kental manis) harus dihindari. Namun, bukan berarti penderita DM sama sekali tidak boleh makan makanan manis. 


Diet pada penderita DM biasanya didukung dengan pemanis buatan rendah kalori yang layak digunakan dalam makanan / minuman. Pemanis buatan ini berasal dari bahan kimia dan memiliki kelebihan tersendiri dibanding gula alami (sukrosa). Umumnya, jumlah kalori pemanis buatan lebih kecil tetapi dapat memberikan rasa manis yang lebih besar, sehingga penggunaannya pun jauh lebih sedikit. Selain itu, kalorinya tidak terlalu berpengaruh terhadap kadar gula darah karena tubuh tidak sepenuhnya menyerap pemanis buatan. 


Ada beberapa jenis pemanis buatan yang telah dijamin keamanannya oleh FDA (Food and Drug Administration), antara lain :


1. Sakarin


Pemanis buatan non kmalori ini 300 – 500 kali lebih manis daripada gula biasa. Meskipun aman dikonsumsi oleh penderita DM tipe 1 dan 2, sakarin dapat memicu penambahan berat badan. Ibu hamil dan ibu menyusui tidak disarankan mengkonsumsi sakarin.



2. Aspartam


Aspartam merupakan pemanis buatan non-nutritif (tidak mengandung karbohidrat), non kalori, dan 200 kali lebih manis daripada gula. Pemanis buatan ini aman digunakan bagi seluruh jenis diabetes, tetapi penggunaannya bagi penderita phenylketonuria (PKU) harus dihindari.



3. Sucralose


Sucralose adalah pemanis buatan non-nutritif, non kalori, dan memiliki tingkat kemanisan 600 kali daripada gula biasa. Sama seperti aspartam dan sakarin, pemanis buatan ini tidak rusak oleh proses memasak sehingga bisa bisa digunakan pada makanan panas ataupun dingin.



4. Asesulfame-K


Acesulfame-K / ace-K / Kalium acesulfam memiliki komposisi kimia mirip dengan Aspartam. Pemanis buatan ini 200 kali lebih manis daripada gula biasa.



5. Sorbitol


Sorbitol merupakan pemanis buatan nutritif karena mengandung energi 2,6 kkal per gram. Pemanis buatan ini sering digunakan dalam industri makanan & farmasi sebagai campuran sirup obat batuk, obat pencahar non stimulan, dan mouthwash.



6. Neotam


Neotam memiliki tingkat kemanisan 7000 -  13000 kali dibanding gula biasa, sehingga neotam sering dijuluki pemanis buatan yang paling manis. Meskipun tingkat kemanisannya sangat tinggi, sejumlah penelitian menyatakan bahwa neotam aman dikonsumsi oleh anak-anak dan penderita phenylketonuria (PKU).


Walaupun pemanis buatan berbahan kimia telah dinyatakan aman, apabila penggunaannya melebihi ukuran / batas aman tertentu atau dalam jangka panjang, maka dapat berdampak buruk bagi kesehatan (meskipun masih terjadi kontorversi terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan). 


Jika Anda khawatir dengan pemanis buatan dari bahan kimia, berikut contoh pemanis alami yang berasal dari tumbuhan :


1. Daun Stevia


Dilansir Daily Mail (19/03/2014), daun stevia menghasilkan 250 – 300 kali lipat rasa manis dibanding gula biasa, dan bebas kalori sehingga tidak menyebabkan gula darah naik. Kelebihan lain dari daun stevia adalah, pemanis steviosida dan rebaudiosida yang terkandung di dalamnya tidak dapat difermentasikan oleh bakteri di dalam mulut sehingga tidak menyebabkan gangguan gigi berlubang.



2. Agave nectar


Merupakan turunan dari getah yang diambil dari tanaman Agave. Indeks glikemik nya rendah sehingga diserap lebih lama oleh tuubh dan tidak menimbulkan lonjakan gula darah. Tingkat kemanisannya sekitar 2 kali lipat dari gula biasa.



3. Alkohol gula (polyols)


Alkohol gula (polyols) merupakan turunan dari serat alami dalam buah-buahan dan sayur-sayuran, dan tergolong pemanis nutritif rendah kalori.



Apabila Anda masih ragu untuk menggunakan pemanis buatan, Anda bisa mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada dokter atau ahli gizi. Namun, jika Anda tetap ingin menggunakan gula biasa (gula pasir, gula merah, gula aren, madu), bagi penderita DM tentu saja konsumsinya harus dibatasi, sambil menjaga kesehatan dengan konsumsi buah-buahan dan sayuran alami, cukup istirahat, dan rajin berolahraga.


Untuk informasi tentang produk obat, suplemen, susu diabetic, dan alat ukur kadar gula darah, kunjungi gerai-gerai Apotek K-24 terdekat atau Anda juga bisa memesan produk tersebut secara online di  www.obat24.com 



Sumber : health.kompas.com, Dailymail